𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '18

🤍 🤍🤍

___ Happy Reading ___

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ---

🤍🤍🤍

Peristiwa itu benar-benar membekas di hati dua pemuda yang di kemudian hari sembuh dengan sempurna. Mereka akhirnya mengetahui siapa yang menyelamatkan nyawa mereka pada saat kejadian.

Sosok itu bernama Ma Jizun, dipanggil ketua Ma oleh seluruh anggota kelompoknya. Tokoh besar yang memiliki organisasi The Violence di Italia, salah satu dari tiga anggota keluarga mafia The Hexia Salvio.

Menurut cerita ketua Ma, yang membantai keluarga Wang adalah organisasi Black City. Kelompok pembunuh yang melakukan pekerjaannya dengan bayaran tinggi. Namun saat itu, tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang menyewa mereka untuk menyingkirkan keluarga Wang.

“Kau tidak memiliki dugaan siapa yang bermusuhan dengan keluargamu?” ketua Ma mengajukan pertanyaan pada Yibo.

“Ada,” sahut Yibo. “Tapi aku sendiri tidak yakin. Sebelumnya pihak mereka sangat menginginkan tambang milik keluargaku dan menawarkan harga tinggi pada ayah, namun ayah menolaknya.”

“Siapa?”

“Keluarga Zhang. Zhang Xinfei.”

Kerutan di dahi ketua Ma tercipta seketika.

“Sekarang apa yang akan kau lakukan?” ia kembali bertanya.

“Aku ingin membalaskan semua rasa sakit yang kualami. Aku ingin menjadi seseorang yang tidak terkalahkan dan tidak takut terhadap apapun.”

Senyum tipis tersungging di bibir ketua Ma ketika mendengar tekad Wang Yibo.

“Jika kau bersedia, ikutlah denganku.”

“Dengan Anda?” Yibo yang duduk bersisian dengan Haoxuan menatap bingung pada ketua Ma. Sesaat ia bertukar pandang dengan sepupunya.

“Aku memiliki satu kelompok di Napoli yang sudah lama tidak mempunyai pimpinan. Aku menyukaimu dan melihat talenta luar biasa dalam dirimu. Jadilah ketua kelompok di sana. Tapi jangan terkejut dengan organisasi yang akan kau pegang nanti.”

Tekad yang dimiliki Wang Yibo saat itu sudah tak memikirkan langkah baik atau buruk. Ia hanya ingin berubah. Ia harus menjadi orang yang mampu melakukan segala hal. Kejadian menyedihkan di depan mata mengubah total sudut pandangnya dalam hidup. Tanpa memberi waktu lama pada ketua Ma, ia mengangguk menyetujui permintaan pria paruh baya tersebut.

“Kami akan ikut,” jawabnya sambil menoleh pada Haoxuan.

“Bagaimana denganmu, Haoxuan? Dia bilang kami, tapi kau sendiri terlihat ragu,” ketua Ma menatap pada Haoxuan yang masih membisu.