Lover's Road '35

437 71 8
                                    

🤍🤍🤍
Love in Zhuhai by AR Yizhan
===*===

Selama menunggu Xiao Zhan terapi, Jiyang hanya bisa duduk menunggu di ruangan depan dan disuguhi minuman serta makanan ringan oleh pembantu wanita yang sebelumnya membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama menunggu Xiao Zhan terapi, Jiyang hanya bisa duduk menunggu di ruangan depan dan disuguhi minuman serta makanan ringan oleh pembantu wanita yang sebelumnya membuka pintu. Terkadang ia bangun dan bolak balik memutari set sofa coklat muda yang empuk. Ia terus melirik jam yang detik demi detiknya berputar teratur.

Satu jam terlewati, ia mulai gelisah. Ia tahu hipnoterapi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tapi tetap saja ia merasa khawatir. Ia mencoba duduk dan menyesap teh yang dihidangkan, sesaat menghirup napas dalam. Semenit kemudian ia kembali berdiri dan mendekati jendela yang memperlihatkan satu taman di samping rumah. Cuaca semakin tidak bersahabat sore itu, awan hitam menggantung menutup warna alami langit di atasnya.

Jiyang merogoh saku celana, memegang ponsel di dalamnya dan menimbang-nimbang apakah perlu menghubungi Wang Yibo atau tidak. Ia berpikir mungkin saja Xiao Zhan memerlukan sosok terkasihnya untuk menemani di kala terapi itu selesai. Di saat benaknya masih dipenuhi keraguan, getar ponsel yang ia pegang cukup mengejutkan. Ia pun tergesa menariknya keluar. Nama Wang Haoxuan muncul pada layar. Sekilas senyumnya merekah mengingat status mereka sekarang yang telah menjadi sepasang kekasih setelah ciuman pertama mereka di dalam mobil.

"Halo..."

Sapaannya ia perdengarkan setelah menempelkan ponsel ke dekat telinga.

"Kau masih di klinik terapi?" Suara Haoxuan yang lembut membuatnya semakin melebarkan senyum.

"Hmm, aku masih menunggu."

"Ini sudah sore, kau sudah makan?"

"Belum. Aku khawatir pada Xiao Zhan, entah jam berapa terapi ini selesai." Sesaat Jiyang mendengarkan pertanyaan lain dari seberang, senyumnya kini sirna karena memikirkan Xiao Zhan. "Dia masih di dalam bersama Dr. Shen. Aku menunggu di ruang depan."

"Kau tunggulah. Aku dan Yibo sedang menuju ke sana."

"Syukurlah." Jiyang mengukir senyum. "Aku sempat ragu-ragu untuk menghubunginya."

"Dia tidak akan meninggalkan kekasihnya. Baiklah. Aku tutup."

Jiyang menghembuskan napas lega setelah mendapat telepon dari kekasihnya. Matanya kembali menatap langit hitam yang mengancam. Angin kencang menyebabkan awan hitam itu bergerak pelan dan menggoyangkan dedaunan di pohon. Beberapa helai daun yang lepas menarik perhatiannya, meluncur turun dan melayang rendah di atas hamparan rumput.

Di satu jalanan fly over yang memanjang, Qinglv Middle Rd, Rolls-Royce abu metalik milik Wang Yibo melaju dengan kecepatan sedang di atasnya. Pemuda tampan yang berada di balik kemudi mengalihkan fokusnya sekilas dari jalanan depan, melirik pada Haoxuan yang baru saja menurunkan ponsel dari telinga.

"Apa yang dikatakan Jiyang?" Suaranya berpadu dengan musik pop rock yang mengalun dari audio mobil.

Mobil itu seakan melayang di atas jalanan mulus dengan mesin halus yang sama sekali tidak mengganggu mereka. Bahkan tidak terdengar suara sedikit pun dari luar sana ditambah jalanan sore itu tidak terlalu ramai. Yibo kembali menatap ke depan dan mendapati titik air mulai membasahi kaca depan mobil.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang