𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '23

🤍🤍🤍

Love in Zhuhai by AR Yizhan
=====*=====

___ Happy Reading ___

🤍🤍🤍

Jarum pada jam yang terpasang di ruangan khusus menunjukkan angka 20.30 ketika Xiao Zhan tiba di klub. Diantar oleh Bowen, asisten pribadinya, pria manis itu kini melangkah masuk dan mengedarkan pandangan. Wajahnya sedikit berkerut karena tidak melihat pemuda yang dicarinya.

“Yibo menunggumu di ruangan pribadinya.”

Suara di sebelah yang setengah berbisik membuat Xiao Zhan berpaling kaget. Ia melihat Haoxuan berdiri dengan satu tangan merogoh saku celana, sementara satu goblet ramping terpegang di tangan kiri.

Menampilkan senyum terima kasih, Xiao Zhan mengangguk samar dan melangkahkan kaki mendekati tangga menuju lantai atas. Ia sudah mengetahui di mana ruangan itu sewaktu pertama kali ditunjukkan oleh pengawal pribadi Haoxuan. Tanpa mengetuk terlebih dulu, ia langsung mendorong kayu tebal tersebut. Ruangan remang-remang menyambut dirinya dipenuhi aroma parfum yang ia yakini berasal dari tubuh Wang Yibo.

Pemuda itu berdiri di dekat meja bar.

“Kau sudah datang,” suara berat itu menyapa.

Setengah membanting pintu untuk ditutup, Xiao Zhan kini melangkah menghampiri. Tubuhnya yang menguarkan aroma bunga langsung memenuhi udara di dalam ruangan.

Yibo tersenyum mendapati kekasihnya yang menghampiri. Ia mengembangkan satu lengan dan menangkap pinggang ramping Xiao Zhan, melingkarinya dengan erat. Hidungnya langsung diserbu oleh aroma memabukkan dari tubuh sang kekasih.

“Apa kau merendam tubuhmu dalam air bunga sebelum ke sini?” ia mengendus ke dekat leher.

“Aku hanya menyemprotkan parfum, tidak sempat untuk berendam,” kelopak mata Xiao Zhan sesaat menutup, merasakan hembusan nafas hangat dan sentuhan hidung mancung Yibo yang mengenai leher.

“Wangimu juga seperti ini di saat bersama Zhang Ji Su?” bibir Yibo menempel sekilas, merasakan halusnya kulit leher Xiao Zhan.

“Ini memang aromaku,” desah Xiao Zhan.

Yibo menjauhkan wajah, mengamati dengan mata hitamnya pesona yang terpancar dari wajah Xiao Zhan. Terus terang, ia semakin dibuat jatuh cinta pada pria manis itu. Ia teringat peringatan Haoxuan, bahwa jangan pernah menggantikan seseorang dengan seseorang lainnya. Mereka orang yang sangat berbeda dan ia sangat berharap kalau Xiao Zhan adalah pelabuhan terakhirnya. Seseorang yang bisa ia pegang seutuhnya dan melimpahkan semua kepercayaan. Senyumnya merekah mengiringi tangan yang membelai kehalusan pipi putih Xiao Zhan.

“Apa kau benar-benar tidak mengingatku, Sean?” ia memanggil nama lain Xiao Zhan.

Pria manis itu mengerjapkan mata. Sorot mata kerinduannya terganti oleh kebingungan yang melanda. Sesaat tadi, ekspresi terkejut yang sempat membayang juga tak bisa ia sembunyikan dengan baik.