Setelah menjadi ketua dari sebuah organisasi mafia di Italia, Wang Yibo kembali ke Zhuhai, tanah kelahirannya, untuk satu tujuan. Di kota itulah semuanya justru dimulai. Dia bertemu sesosok muda mempesona yang memiliki kesamaan nama dengan saudara y...
Kenangan ... Adalah sebuah cerita yang tidak bisa terlupakan dalam hidup, entah itu kenangan indah atau kenangan pahit
___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___
___ Happy Reading ___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍🤍🤍
Peristiwa menyedihkan itu terjadi setelah satu bulan berlalu dari pertemuan di hotel ternama tersebut. Insiden yang mengubah kehidupan Wang Yibo selamanya. Sebelumnya ia tahu bahwa ayahnya sempat menolak penjualan tambang yang ditawarkan oleh Zhang Xinfei. Ayahnya mempertahankan tambang miliknya tanpa tergoda oleh jumlah besar yang ditawarkan. Namun rupanya hal itu menjadi sesuatu yang mengawali kejadian buruk selanjutnya. Peristiwa itu terjadi pada sore hari menjelang senja, di mana Wang Yibo baru saja menginjakkan kaki di Coloane. Kedatangannya disambut oleh kejadian yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan secara kebetulan, Zhang Xincheng ikut bersamanya diiringi Wang Haoxuan.
Sebagian rumahnya sudah terbakar oleh api yang melalap bagian sisi bangunan. Suara tembakan menjadi hal pertama yang menyentuh pendengaran. Tanpa peduli pada diri sendiri, Yibo menerobos masuk. Rasa panik, terkejut serta kemarahan menjadi satu dalam dirinya. Ia berteriak memanggil orangtua dan kakaknya. Tiba di ruangan tengah, matanya membelalak tak percaya melihat kakaknya tertindih oleh lemari besar diantara kobaran api.
“Jie, apa yang terjadi?!” ia nyaris menjerit.
Bersama Wang Haoxuan, ia berusaha menyingkirkan lemari kayu yang menimpa tubuh Wang Yanli. Namun ternyata kakaknya sudah tidak bernyawa dengan luka tembak di bagian dada.
Yibo meraung penuh kesakitan. Air matanya tumpah seketika sambil memeluk tubuh sang kakak.
Wang Haoxuan terduduk lesu, menatap tak percaya pada kejadian yang terpampang di depan mata. Ruangan yang dipenuhi asap, api menjilat sisi rumah dan atap. Ia dilanda rasa takut, kebingungan dan panik yang menguasai.
“Yibo, ada apa sebenarnya?” suaranya nyaris bergetar.
Hawa panas dari api yang mulai menyebar kini melingkupi mereka. Suara derak kayu yang terbakar, aroma barang-barang yang hangus menjadi abu menjadi hal yang menyakitkan bagi keduanya.
Wang Yibo serentak bangun, menerjang kayu yang melintang sambil berteriak memanggil ayahnya. Ia menuju ke sisi rumah, namun belum sempat ia mencapai ruang kerja ayahnya, satu tendangan dari kaki seseorang membuat tubuhnya terpelanting. Mulutnya mengeluarkan ringisan ketika punggungnya menabrak kayu yang melintang. Kilat di matanya kini tertuju pada satu pria tinggi yang sama sekali tidak ia kenali. Pakaiannya serba hitam dengan senjata di tangan.
“Siapa kau?! Kenapa kau melakukan hal ini pada keluargaku?!” Yibo berseru seiring dugaan bahwa pria itulah yang menyebabkan rumah dan keluarganya hancur.