Setelah menjadi ketua dari sebuah organisasi mafia di Italia, Wang Yibo kembali ke Zhuhai, tanah kelahirannya, untuk satu tujuan. Di kota itulah semuanya justru dimulai. Dia bertemu sesosok muda mempesona yang memiliki kesamaan nama dengan saudara y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketua Ma tiba di bandara Zhuhai bertepatan dengan telepon yang masuk ke ponselnya. Benda pintar itu baru saja menyala setelah dimatikan cukup lama selama menempuh perjalanan udara. Satu laporan masuk ke telinganya di saat panggilan itu ia jawab.
“Zhao Wei melarikan diri.”
Itu adalah suara Cheng Yi.
Raut muka ketua Ma berubah sekian detik sebelum senyum miringnya kemudian tersungging.
“Tidak ada yang bisa melarikan diri dari ruang tahanan di Violence, kecuali ... tahanan itu sengaja dilepaskan.” Ia berdiri di dekat tiang tinggi sambil menunggu anak buahnya mengambilkan bagasi. Perkataannya disambut gumaman dari seberang.
“Aku pun berpikir seperti itu. Mungkin Chen Xiao sudah menghubungi Prince terlebih dulu.”
“Itu sudah pasti. Kita akan mengetahui jawabannya setelah bertemu Yibo.”
“Baiklah. Berapa lama Anda di Zhuhai?”
“Tergantung situasi, dan lagi ... aku merindukan Sean.” Senyum tipis terpatri di bibir ketua Ma.
“Sampaikan salamku padanya.”
Di seberang sana, Cheng Yi menutup sambungan setelah mendengar jawaban ketua Ma. Di saat pimpinan mafia The Hexia Salvio itu meninggalkan kediaman, ia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan para anggota lain yang berada dalam naungan keluarga besar The Hexia.
Di bandara, hiruk pikuk penumpang dan suara bising dari berbagai sumber menjadi ciri khas suasana. Cuaca sore yang kelabu tidak menjadikan bandara internasional Zhuhai itu sepi dari aktivitas sehari-hari. Hembusan angin dingin menyapa tubuh ketua Ma ketika ia keluar dari pintu kedatangan. Sepasang matanya yang hitam menyapu ke sekitar dan tersenyum ketika melihat Wang Haoxuan yang berjalan menghampiri.
“Haoxuan! Kau semakin tampan dan bersinar. Siapa yang mengubahmu?” Tawa ringan ketua Ma mengiringi lengannya yang menarik pemuda imut itu ke dalam rangkulan singkat.
“Ketua Ma. Anda pun semakin terlihat segar." Haoxuan tersenyum lebar sambil balas merangkul bahu pria paruh baya tersebut.
Ketua Ma kembali mengumandangkan tawa seiring rangkulan yang terpisah. Tepukan tangannya mampir pada bahu Haoxuan sambil menggandeng pemuda itu. Keduanya berjalan mengikuti bodyguard yang membawakan koper menuju parkiran. Tak lama kemudian, dua mobil hitam yang menjemput pimpinan besar itu keluar dari area parkir bandara dan berbaur di jalan bebas hambatan menuju kediaman ketua Ma. Pria paruh baya itu duduk bersama di satu mobil bersama Haoxuan, berdampingan di jok belakang.
“Bagaimana kabar Yibo? Aku dengar dia sekarang menambah bisnis di kota ini,” ketua Ma membuka percakapan.
“Kabar dia baik. Membuka resort di tempat baru sungguh membawa hasil,” sahut Haoxuan, senyuman bangga tersungging di bibirnya.