𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '34

🤍🤍🤍

Love in Zhuhai by AR Yizhan
====*====

[Special appearance, Dr. Shen Wei, dokter psikologi dan hypnotherapyst]

🤍🤍🤍

Terapi yang dimaksudkan untuk menggali ingatan, mulai dijalankan oleh Xiao Zhan yang bersikeras ingin mengingat masa lalunya. Ia ditemani oleh Jiyang yang merekomendasikan seorang psikolog handal di Zhuhai. Hembusan angin dingin menjadi penghantar keduanya yang tiba di depan satu rumah di komplek Meihua Residence, Renmin Rd. Bangunan putih itu bertuliskan satu nama yang tertera pada satu papan kayu berwarna cokelat dengan huruf kapital di atasnya.

Dr. Shen Wei, Psy. D. CCH.
Hypnotherapist.

Berdiri sesaat di dekat mobil, Xiao Zhan membaca nama yang terpampang seakan-akan hal itu sesuatu yang horor baginya. Seumur ia hidup tak pernah terbayangkan akan mendatangi seseorang yang bersangkutan dengan masalah psikologi, meskipun ia tahu bahwa psikisnya baik-baik saja. Namun tetap, datang ke tempat seperti itu perasaannya sedikit tak nyaman.

Satu sentuhan di bahu dari tangan Jiyang membuatnya menghirup napas dalam-dalam. Ia membenahi mantel tebal warna cokelat yang membalut tubuh. Kembali ia menarik napas dalam sebelum melangkahkan kaki menuju pintu rumah yang terbuat dari kayu tebal berwarna cokelat kemerahan dengan knob panjang warna silver. Aroma Cendana terhirup oleh hidung sewaktu mereka tiba di depan pintu.

Jiyang menekan bel yang terpasang di sisi pintu, sekilas melirik pada Xiao Zhan sambil menunggu seseorang yang membukakan pintu dari dalam.

"Kau ingin ditemani oleh Wang Yibo?" Ia bertanya. "Aku akan meneleponnya sekarang, jika kau mau."

Helaan napas Xiao Zhan terdengar sebelum menjawab saran dari Jiyang.

"Tidak perlu. Dia sedang sibuk memperhatikan pembangunan resort."

Menggumam pelan, Jiyang tidak lagi berkata-kata.

Tak lama kemudian, mereka mendengar suara kunci yang diputar dari dalam. Satu wajah cantik muncul dari balik pintu.

"Selamat siang. Kami sudah membuat janji dengan Dr. Shen." Jiyang mengawali seiring senyum ramah yang ia tampilkan.

"dr. Jiyang?" Suara perempuan itu terdengar halus saat bertanya, memastikan bahwa itu tamu yang ditunggu majikannya.

"Betul, itu saya." Sekali lagi Jiyang mengangguk.

Pintu rumah itu kini terbuka lebar seiring anggukkan dan senyum ramah perempuan muda yang mundur selangkah, mempersilakan dua tamunya untuk masuk.

Suasana rumah yang mereka masuki sangat hangat oleh tampilan interior dan furniture yang menguarkan aroma Cendana. Ruangan utama itu didominasi warna cokelat dengan desain unik yang menyenangkan mata. Satu tangga dari kayu beralas karpet merah terdapat di sisi kanan rumah. Balustrade lurus dengan ukiran halus dari kayu kecoklatan membingkai sisi tangga.