𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '13

🤍 🤍🤍

___ Happy Reading ___

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___

🤍🤍🤍

Tahun demi tahun yang berlalu, setelah membentuk sosok dan kepribadian Wang Yibo yang jauh berbeda dari sebelumnya, pemuda itu memutuskan untuk kembali ke Zhuhai. Namun sebelum ia meninggalkan Napoli, sesuatu yang dibicarakan ketua Ma menjadi salah satu tujuan yang tidak bisa ia abaikan begitu saja.

Wang Yibo mengamati satu lukisan yang terpampang di depannya. Terpajang pada satu bingkai emas. Lukisan malam berbintang yang memperlihatkan satu kerumitan namun terlihat indah. Warna dominan biru menunjukkan langit malam, terdiri dari pusaran angin mirip pola turbulensi. Cahaya kuning yang terbentuk di beberapa titik. Warna-warna yang berpadu dengan indah.

“The Starry Night,” suara ketua Ma yang berdiri di sebelahnya menyentuh pendengaran. “Replika karya Van Gogh,” lanjutnya.

“Hanya lukisan ini yang selamat dari kebakaran,” gumam Yibo.

“Lukisan ini terbagi dua.”

Ucapan ketua Ma membuat Yibo menoleh kaget dan bingung.

“Maksudnya?”

“Ada satu bagian lagi. Setengahnya dari lukisan ini.”

“Lantas—di mana lukisan itu sekarang?”

“Di rumah keluarga Zhang—di Zhuhai.”

“Keluarga Zhang?” kerut kebingungan di wajah Yibo makin menjadi.

“Zhang Xinfei, keluarga terpandang di Zhuhai. Saat ini dia sudah meninggal,” ketua Ma melangkah mendekati meja bar. Ia kembali berkata sambil menuang cairan kekuningan ke dalam gelas kristal. Sekilas menoleh pada Yibo setelah memasukkan bongkahan es ke dalam gelas. “Sekarang yang mengurus semua bisnis dan keluarganya adalah Zhang Ji Su.”

Yibo ikut menghampiri meja bar, menerima sodoran gelas berisi minuman keras.

“Aku sempat mengenal Zhang Ji Su sebelum peristiwa yang menimpa keluargaku—tidak lama. Aku bertemu dan berkenalan selama ayahku mengikuti kumpulan ikatan pengusaha,” ia mencicipi minuman dingin yang mengalir ke tenggorokan. “Kalau lukisan ini milik ayahku, bagaimana yang setengahnya bisa menjadi milik keluarga Zhang?” Yibo melayangkan tatapan penuh tanya.

“Dia mengambilnya dari rumah temanku,” nada geram sedikit mengiringi kalimat ketua Ma.

“Bagaimana bisa tiba-tiba diambil?” Yibo semakin dibuat terkejut.

“Akan kuceritakan,” ketua Ma menyesap minumannya sesaat, tak lama kemudian satu cerita meluncur dari mulutnya tentang kecelakaan satu keluarga.