Lover's Road '49

447 73 9
                                    

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___
🤍🤍🤍

Aura yang terpancar dari ketua Ma saat itu sedikit banyak menurunkan keberanian Zhang Xinfei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura yang terpancar dari ketua Ma saat itu sedikit banyak menurunkan keberanian Zhang Xinfei. Entah kenapa mendengar perkataan temannya seakan-akan satu ucapan yang hendak melayangkan selembar nyawa yang ia miliki. Sekian detik keduanya terdiam di tengah ketegangan yang tercipta. Dua teman yang pernah bersama-sama dalam menggapai masa depan kini bertemu sebagai musuh yang saling mengancam.

“Aku melihat ketakutan di matamu, Xinfei. Apa nyalimu sudah menguap hanya karena sebuah ucapan? Ternyata kau tak seberani yang kau tampilkan di depan orang-orang,” ketua Ma memecah keheningan dengan suaranya yang sinis.

“Aku tidak pernah berbuat salah padamu, Jizun. Apa yang kau dapat dengan melakukan semua ini padaku?” Zhang Xinfei berusaha mencari jalan damai. Ia berharap saat ini tangan kanan dan putra sulungnya menyadari dirinya yang tak kunjung pulang.

“Ucapan yang salah, Xinfei. Justru karena kau membuat seseorang yang sangat berharga buatku nyaris berada di ambang kematian. Dan aku bersumpah untuk membalaskan rasa sakit itu melebihi apa yang telah kau lakukan padanya.”

“Jizun, aku benar-benar tidak sengaja membuat mobil Xiao Yan kecelakaan. Percayalah padaku.”

“Bahkan hantu pun tidak akan pernah mempercayai ucapanmu, Xinfei,” dengus ketua Ma. “Kau pikir aku akan diam saja melihat peristiwa beruntun yang menimpa orang-orang dekatku? Kekejamanmu sudah di luar batas dan aku di sini untuk menghentikan tindakan tak manusiawi yang bisa saja kembali kau lakukan. Kau harus bersyukur, Xinfei, karena aku masih berbaik hati menemuimu dan memberitahu bahwa hidupmu tidak akan lama lagi, jadi kau bisa berdoa dan bertobat sebelumnya karena kekejaman yang kau lakukan.”

“Katakan apa salahku, Jizun. Kau tidak bisa menghukum seseorang tanpa memberitahu alasannya. Aku tidak pernah merugikanmu,” Zhang Xinfei masih berusaha membantah.

Ketua Ma menggertakkan gigi karena emosi yang nyaris tak bisa ia tahan. Kekesalannya menggerakkan tangan yang terkepal lagi-lagi melayang mengenai wajah Zhang Xinfei. Seruan kesakitan keluar dari bibir yang kini mengeluarkan darah.

“Apa kau sudah cukup?” desis Zhang Xinfei sambil mengusap perlahan darah yang keluar. Ringisannya terdengar sewaktu rasa ngilu dan denyutan di hidung membuatnya sakit kepala.

“Bahkan jika aku memotong-motong tubuhmu, hukuman itu tidak akan sepadan dengan apa yang telah kau perbuat!”

Ketua Ma menggeram dengan kilatan sadis di mata. Ia memutar-mutar cincin di jari sambil terus melayangkan tatapan membunuh pada sosok yang memasang wajah tanpa dosa.

“Buka lebar-lebar telingamu! Aku tidak akan membuatmu menjadi hantu gentayangan karena otak bodohmu. Kelakuan burukmu adalah mencelakakan Xiao Yan hingga dia meregang nyawa bersama istrinya. Kau mungkin tidak pernah memiliki kasih sayang terhadap sesama bahkan pada seorang anak yang nyaris terbunuh dalam kecelakaan. Dia adalah anakku. Xiao Zhan adalah putraku satu-satunya. Kau tidak akan pernah menduga kemurkaan seorang ayah melihat anaknya nyaris menghembuskan nafas terakhir. Puncaknya, kau meminta organisasi pembunuh hanya untuk memperoleh surat penjualan tambang dan membantai keluarga Wang. Apa salah mereka padamu? Kau bahkan tidak menyisakan anak muda yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam masalah ini.”

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang