🤍 🤍🤍
___ Happy Reading ___
[Wang Haoxuan, pengelola klub Violetta, saudara sepupu Wang Yibo]
🤍🤍🤍
Pertemuan di klub malam itu ternyata tidak menunjukkan hubungan yang baik antara mereka berdua. Kedua orang itu justru saling menyelidiki identitas masing-masing hanya untuk mengetahui lebih jauh. Hal itu pun disadari oleh keduanya.
Selama belum mendapatkan rumah yang diinginkan, sementara waktu Wang Yibo menempati salah satu presidential suite lantai 30, di hotel Green Forest miliknya. Setelah malam tadi bertemu lagi dengan Xiao Zhan, tidurnya sedikit gelisah karena memikirkan pemuda manis itu tinggal di rumah besar yang bisa saja dikunjungi pria kaya itu setiap malamnya. Meski hatinya tidak langsung menerima kehadiran sosok manis itu, namun membayangkannya bersama yang lain membuatnya panas dingin.
Pagi itu ia masih menggunakan bathrobe putih tebal setelah membersihkan diri dan duduk bertumpang kaki pada sofa putih panjang di sisi jendela. Ia sengaja membuka pintu kaca menuju balkon untuk menyamarkan asap dari rokok yang ia isap. Di depannya, terhidang diatas meja, menu sarapan lengkap yang baru saja diantarkan bagian restoran hotel. Ia belum berminat untuk menyentuh sarapan dan hanya menikmati setiap isapan dari rokok di tangan. Tatapan mata elangnya tertuju pada cuaca pagi di luar sana, menatap gumpalan awan putih cemerlang yang seolah mengambang diatas gedung-gedung pencakar langit.
Sekian menit berlalu, tak terasa ia telah menghabiskan satu batang rokok dalam keheningan. Disaat ia memutar puntung pada asbak kristal, suara bel di pintu menggerakkan dirinya untuk bangkit dan berjalan untuk membuka pintu.
Haoxuan berdiri dibalik pintu yang terbuka dengan kedua alis terangkat melihat penampilan Wang Yibo.
“Kau tidak berniat untuk pergi?” ia bertanya seraya melangkah masuk setelah pintu itu terbuka lebar untuknya.
“Pergi kemana? Aku hanya sedang menunggu berita,” Yibo kembali mendekati sofa, dan melirik secangkir kopi yang melengkapi sarapannya.
“Aku sudah meminta anak buahku untuk menyelidiki apa yang kau minta,” Haoxuan menutup lagi daun pintu dan kini ikut menghempaskan diri pada sofa di seberang Yibo, mengamati pemuda tampan yang mulai mencicipi kopi dari cangkir. Fokusnya beralih pada asbak di sisi meja.
“Kau masih merokok,” nadanya sedikit menghakimi. Sekilas tatapan matanya tertuju pada satu cincin putih dengan ukiran huruf V diatasnya, melingkar manis di jari telunjuk Yibo.
Yibo hanya menanggapi dengan gumaman sambil menyesap lagi beberapa tegukan kopi sampai ia meletakkan cangkir pada tatakannya.
“Kau bilang, kedekatannya dengan Zhang Ji Su sudah tersebar sebelum ia bernyanyi di klub?” ia bertanya sebelum mulai menyuapkan sandwich.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceSetelah menjadi ketua dari sebuah organisasi mafia di Italia, Wang Yibo kembali ke Zhuhai, tanah kelahirannya, untuk satu tujuan. Di kota itulah semuanya justru dimulai. Dia bertemu sesosok muda mempesona yang memiliki kesamaan nama dengan saudara y...