How Was Your Feeling?

1.5K 140 1
                                    

Mari berteman tanpa adanya campur tangan sebuah rasa!

Sejauh mata memandang pernikahan berjalan dengan hikmat. Biu sudah berdiri dengan mempesona disamping Baiben.
Para keluarga besar berkumpul memberi selamat kepada mereka berdua. Ucapan demi ucapan di terima oleh pengantin baru.

Biu berulang kali menundukkan kepalanya saat orang-orang memberinya selamat dan Baiben tidak menyukai itu.
Baiben berpikir bahwa itu seperti merendahkan diri dihadapan banyak orang. Melihat hal tersebut membuat Baiben berbisik kepada Biu.

"Tegakkan kepalamu! Kau hanya perlu menundukkan kepalamu kepadaku, mengerti?"

"Heh!"
Jawaban Biu yang membuat Baiben mengernyitkan satu alisnya naik membuat Biu gelagapan menjawabnya kembali.
"Ba...baik tuan!"

Glek!
Hampir saja aku pingsan dibuatnya.
Tenggorokanku tiba-tiba kering mendengar ucapannya ini.
"Tunduk?!"
Heihhh, satu kata namun banyak makna yang terselubung di dalamnya!
Batin Biu.

Pernikahan dari pengusaha yang tersohor di seluruh negeri ini yakni tuan muda Baiben, membuat semua orang gempar membicarakannya.
Bagaimana tidak, dia seorang yang terkenal cool dan tidak ada yang berani mendekatinya setelah beberapa tahun belakangan ini dan tiba-tiba mengumumkan pernikahannya dengan orang yang tidak mereka kenal bahkan ketahui sebelumnya.

Baiben Sumettikul adalah pribadi yang kompeten dalam dunia bisnis tanpa pernah ada cacat sedikit pun.

Dalam percintaannya pun hanya pernah terdengar sekali, itu pun tidak sampai pada tahap yang serius dan berakhir begitu saja. Itu tanggapan sebagian orang diluaran sana.

Namun ada beberapa orang beropini Baiben adalah pribadi yang menyukai dunia bebas yakni berhubungan dengan siapa saja sesuka hati. Karena dalam dunia bisnis itu hal yang biasa.

Itulah beberapa prasangka publik terhadapnya saat ini.
Para wanita ataupun pria bergosip diluaran sana yang bebas beropini terhadap orang yang mereka tahu hanya dari covernya saja.
Namun walaupun seperti itu adanya, mereka tetap menghormati Baiben sebagai pengusaha sukses negeri ini tanpa berpatokan akan kehidupan pribadinya.

Other person: "Aku jadi penasaran, siapa orang yang beruntung menikahi tuan muda terkaya di negeri ini?"
"Dia benar-benar wanita yang sangat beruntung."
Ucap seseorang dalam ruang lingkup kelompok yang sedang menikmati cerahnya hari pernikahan Baiben. Walaupun mereka tidak tahu siapa otang yang beruntung tersebut.

Other person: "Iya ya kau benar, namun aku dengar-dengar bukan seorang wanita tapi seorang pria loh."
Sahut orang lain dalam ruang lingkup tersebut.

Other person: "Wow, benarkah? Jika iya ini memang benar menakjubkan!"

Other person: "Iya kau benar, keluarga Sumettikul benar-benar mempunyai pikiran terbuka mengenai pernikahan segender sekalipun. Itu patut kita acungi jempol teman-teman!"

Other person: "Ini zaman modern bukan? Pernikahan sesama pria atau wanita tak masalah asal mereka mempunyai cinta suci di dalamnya."

Other person: "Aku tak mempermasalahkan itu, di negeri kita ini menerima perbedaan, bukan?"
"Ini bukanlah soal penyimpangan melainkan kesetaraan!"

Other person: "Ya, kau benar!"
"Kita harus ikut berbahagia mendengarnya sebagai penduduk yang baik."

Other person: "Mmm, setuju! Aku jadi ingin segera melihat pengantin pria tuan muda saat ini, Setampan apa ya dia?"
"Semoga segera dipublikasikan kehadapan publik, agar kita tidak penasaran!"
"Sayang sekali pernikahan mereka tidak untuk konsumsi khalayak umum!"

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang