Beach Time

1.4K 162 21
                                    

Saat ini Biu tengah berada di dalam kolam renang hanya memakai celana renang saja. Masih pagi buta namun Biu sudah berenang terbangunkan akibat tindihan kaki Baiben.

Saat di dalam kolam, Biu pun bergegas memanggil Baiben yang tertidur pulas.
"Baiben!"

Tidak ada jawaban.

"Sayang!"
"Cepat bangun!"

Namun yang dipanggil namanya tetap saja tak mendengarnya.

"Sayang! Baiben!"
Dengan suara sedikit berteriak,
Baiben akhirnya bangun dari tidur paginya mendengar suara keras Biu yang terdengar kesal.

"Kenapa sayang? Masih pagi kau sudah berisik sekali!"
Sambil beranjak menemui Biu yang tengah duduk santai di pinggiran kolam.

Melihat kedatangannya, Biu beranjak mendekati Baiben.
Mencium Baiben dengan penuh hasrat yamg menggebu. Menggigit bibir bawah Baiben yang membuatnya merintih kesakitan.

"Ouchhh, sakit sayang! Ada apa denganmu?"
Ucap Baiben penasaran sambil memegangi bibirnya.

"Ayo kita lakukan pemanasan di sini sekarang!"
Tegas Biu.

"Haaah...apa kau sakit?"
"Ini masih pagi buta dan kau ingin melakukannya di sini pula!"
Baiben menatap Biu dengan penuh tanda tanya.

"Kau mau atau tidak?"
Gertak Biu sambil mengerucutkan bibirnya dengan menyilangkan kedua  tangannya.

"Tentu saja aku mau, tapi kenapa?!"
Baiben sambil membuka piyamanya, menuntun Biu masuk kembali ke dalam kolam renang.

Baiben memposisikan tubuhnya terduduk dalam kolam yang dangkal, menumpu sikunya dengan bibir kolam, sedangkan Biu memposisikan dirinya terduduk di atas Baiben sekarang.
Baiben membuka celana milik Biu, kemudian memposisikan adik kecilnya tepat mendarat pada milik Biu.

"Ahhh...!"
"Kau diam, biarkan aku yang melakukannya!"
Arahan Biu.

"Haaah...kau serius sayang?"
Baiben terkejut mendengar Biu yang bisa berbicara lantang saat bercinta, yang dirasanya cukup aneh.

Biu naik turun dan memaju mundurkan dirinya di atas Baiben yang tengah tertawa kecil.

"Bercinta di pagi buta membuat hasratmu keluar ya, sayang. Kau jadi lebih bersemangat?!"
Ucapan Baiben nakal menatap Biu yang tengah berpacu dengan nafas beratnya.
"Aku suka jika kau liar seperti ini!"
Baiben berkata penuh semangat lagi.

Biu hanya mendengarkan ucapan Baiben sambil mendesah di atasnya.

"Apa...ahhh...apa kau dalam suasana hati yang tidak menyenangkan, mmm?"
Baiben bertanya sambil tetap melakukan aktivitasnya.

"Mmmnhhh...tidak!"
Biu menjawabnya.

"Baiklah, sssttt...ayo bercinta tanpa bicara!"
"Nikmati setiap desahan yang keluar dari mulut kita sayang!"
Baiben berbicara penuh menggoda.

Setelah itu, tidak ada percakapan apapun antara mereka berdua. Yang ada hanya desahan, erangan mereka berdua yang memenuhi area kolam renang.

Selama dua jam mereka saling bertukar keringat dan air liur. Itu sudah kebiasaan para pasangan yang tengah dimabuk hasrat gairah bercinta.

Setelah merasa kelelahan, mereka beristirahat di dalam kolam dengan posisi Biu tetap memeluk Baiben dan adik kecil Baiben tetap di dalam milik Biu.

"Aaah...! Aaah...!"
Nafas berat Baiben.
"Biu?"

"Mmm?!"

"Biu?"

"Kenapa?"

"Apa kau sudah lelah?"

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang