Preparing My Soul

1.3K 154 4
                                    

Pagi yang cerah selalu menyapa pasangan Baiben dan Biu.
Hari ini adalah hari dimana mereka akan sibuk dengan urusan masing-masing.
Menyibukkan diri, karena besok akan menjadi awal dimana cinta mereka akan diuji oleh semesta.

Di meja makan saat ini, semua orang sudah berkumpul. Menunggu kedatangan Baiben dan Biu bergabung bersama.

"Selamat pagi semua, maaf membuat kalian menunggu begitu lama."
"Pagi yang cerah untuk kita semua."

Biu menyapa dengan ceria.

"Selamat pagi cucuku, karena semua sudah berkumpul, mari kita makan!" "Kakek sudah sangat lapar menunggu kalian!"

Semua orang tertawa mendengar ucapan kakek, namun berbeda dengan Baiben, dia hanya diam tanpa ekspresi apapun.
Biu melihat itu membuatnya heran.

Kenapa dia malah diam sih?
Kasihan kakek kan? Dia benar-benar dingin kepada semua orang tak terkecuali kakeknya sendiri.
Tidak sopan!

Semua orang makan tanpa berbicara. Tidak ada suara kecuali dentingan piring, sendok dan garpu.
Suasana makan memang selalu seperti itu.
Suram!

Beberapa menit kemudian, semua orang selesai dengan sarapannya. Kembali pada kegiatan masing-masing.

Biu melihat Baiben sedang berbincang dengan sekretaris Shin dari kejauhan, menunggu waktu yang tepat untuk mengajak sekretaris Shin berbicara empat mata!

"Shin! Tolong ajak dia pergi membeli telepon genggam dengan brand terbaru!"
"Dan ingat, ajak dia nanti sore menemuiku pada saat makan malam di restaurant dekat danau!"
"Juga besok, aku ingin dia berpenampilan rapi dan pantas di galery karena akan ada banyak orang yang datang!"
'Sekarang tunggu aku di mobil! Aku ingin ke kantor pribadiku sebentar!"

"Baik tuan, saya akan membuat tuan Biu berdiri pantas di samping Anda di acara tersebut!"

"Saya akan menunggu Anda di mobil, saya permisi tuan."

Biu mendapati Baiben dan sekretaris Shin berpisah dan mengambil kesempatan singkat itu. Menarik tangan sekretaris Shin dengat cepat.

"Hai tunggu sekretaris Shin, aku ingin bicara kepadamu sebentar!"
"Ayo mencari tempat aman untuk bicara!"

"Saya juga ingin berbicara dengan Anda tuan Biu."

"Hei! Kau jangan ikut-ikutan ya!"

"Tapi lupakan!"
"Besok, akankah ada banyak orang di acara pameran lukisan tersebut?"
"Mereka tidak akan mengenaliku bukan?"
"Aku tidak ingin mereka semua tahu tentangku!"

"Anda tenang saja, hanya tuan Pem dan tuan Tian yang tahu Anda pasangan dari tuan Baiben!"

'Tenang palamu! Berarti mereka tahu diriku!"
"Orang kaya dengan cepat tahu tentang apapun yang mereka inginkan ya!"

"Oh ya, tuan Pem dan tuan Tian orangnya seperti apa sekretaris Shin?"
"Aku tahu, kau mengenal mereka sangat baik! Aku hanya ingin tahu!"

"Saya yakin, Anda sudah tahu sedikit tidaknya tentang mereka tuan!"
"Apa tidak cukup imformasi yang servant wanita kemarin katakan kepada Anda?"
"Mengapa bertanya lagi?"

"Maksudmu Mai?"

"Benar sekali!"

"Kau apakan dia, huh?"
"Jangan pernah menyentuhnya!"
"Aku yang bertanya kepadanya kemarin, jadi kau jangan mengganggu apalagi menyakitinya bahkan sampai memecatnya!"

"Saya tidak memecatnya tuan, hanya saja saya sudah memberi pelajaran yang pantas untuknya!"
"Anda jangan khawatir!"

"Palamu! Aku sudah berjanji kepadanya tidak memberi tahu siapa-siapa!"

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang