Gloomy Day (End Part)

1.3K 156 4
                                    

The only person you should strive to be better than, is the person you were yesterday!

Tidak menunggu lama, akhirnya Biu sampai di danau yang di dia tuju.
Biu melihat sekelilingnya, ternyata ada banyak orang yang mengunjungi danau tersebut bersama dengan orang terkasihnya!
Biu langsung turun dari mobilnya dan melangkah masuk ke area danau tersebut.

"Wahhh, danau ini benar-benar ramai sekali oleh pengunjung ternyata!"
"Aku harus cepat-cepat sebelum ada pesan masuk dari sekretaris Shin sialan itu!"

Biu mengitari area danau mencari tempat nyaman menghanyutkan buket bunganya.
Ada sebuah tempat di bawah pohon rimbun yang dirasa Biu cocok untuk melakukan penghanyutan bunga.

Biu berlari mendekati tempat tersebut, namun saat sampai di sana, Biu berdiri di sisi danau sambil menyapa Ibunya yang sudah berada di surga sana terlebih dahulu sebelum menghanyutkan buketnya tersebut.

"Hai Ibu, apa kabarmu di sana?"
"Aku harap Ibu baik-baik saja ya?!" "Jangan mengkhawatirkanku! Aku baik-baik saja kok!"

"Hari ini adalah hari peringatan kematianmu Ibu. Aku tidak bisa hadir ke rumah untuk acara do'a bersama dengan Ayah karena ada seseorang yang harus kupatuhi perintahnya untuk beberapa waktu ke depan." "Hanya beberapa saat, Ibu jangan khawatir ya! Setelah itu, aku janji akan mengunjungi makammu!"
"Sedikit lagi, aku akan cepat terlepas darinya!"

"Ibu tahu tidak, dia pria yang sangat acuh, ambisius, sok cool di depan semua orang, aneh dan juga sok tampan terutama di depanku!"
"Yahhh...walaupun tidak bisa dipungkiri memang ketampanannya di atas rata-rata orang biasa sih, tapi aku tidak suka padanya Bu! Dia selalu memerintahku seenak dengkulnya, mempermainkan aku di setiap harinya!"

"Oh ya Bu, dia juga mempunyai sekretaris yang sangat loyal kepadanya. Kepribadian mereka sama persis seperti anak kembar, seperti buah pinang dibelah dua!"
"Aku tidak menyukai mereka berdua, hehehe...!"

"Maaf ya Bu, aku berbicara terlalu banyak denganmu! Habisnya aku sangat kesal kepadanya, setiap hariku berubah menjadi suram jika bersama pria aneh tersebut!"

"Ibu jangan khawatir, aku mewarisi jiwa ceria dan pikiran positifmu akan banyak hal yang kuhadapi di dunia saat ini. Aku sudah dewasa sekarang!"
"Mengingatmu sangat membantuku melupakan masalahku setiap harinya."

"Terima kasih telah melahirkanku le dunia ini Bu, aku sayang padamu."
"Jangan lupa bahagia di sana, jika sudah waktunya, kita pasti akan bertemu suatu saat nanti."

Saat Biu tengah ingin menghanyutkan bunganya, ada seseorang yang menghentikan Biu dan mendekatinya!

"Hei kau yang membawa buket!"
"Jika kau ingin menghanyutkan bunga sebanyak itu, aku sarankan jangan! Kau tahu, itu akan mencemari air danau yang bersih ini!"

"Seseorang hanya boleh menghanyutkan 1 tangkai bunga jika berkunjung kemari. Kau pengunjung baru ya?"
Tanya orang tersebut.

"Maaf kau siapa ya?"
"Mengapa aku hanya boleh menghanyutkan 1 tangkai bunga saja? Memang kau pemilik danau ini, ummm?"
Tanya Biu penasaran.

"Perkenalkan, namaku Liu."
Sambil menyodorkan tangannya kepada Biu, namun Biu hanya menatapnya kemudian pria tersebut menarik tangannya kembali.

"Aku pengunjung tetap yang sering datang kemari. Dan aku tahu, kau adalah pendatang baru yang pertama kali kemari, bukan?"

"Memang benar, aku oertama kali kemari, lalu?"
Jawab Biu.

"Tebakanku benar! Terlihat dari buket bunga yang ada di tanganmu saat ini!"

"Aku beri tahu ya, danau ini milik keluarga Sumettikul yaitu tepatnya Baiben Sumettikul anak sulung keluarga tersebut! Danau ini dibangun untuk orang istimewanya dulu, namun pembangunannya belum selesai sampai saat ini!"

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang