Going to Work

1.4K 144 4
                                    

Go after what makes you happy!

Melihat kepergian Baiben, Biu langsung bergegas ke kamar untuk berganti pakaian. Tidak menyelesaikan sarapannya.

Setelah berganti pakaian, Biu lekas menuruni anak tangga dan telah dihadang oleh Ibu mertua dan adik-adik iparnya.

"Kau mau kemana?"

"Maaf Ibu, aku akan pergi bekerja hari ini, lagipula aku sudah diperbolehkan untuk pergi."

"Memang apa pekerjaanmu?"
Celetuk Berri dan Bekki adik ipar Biu.

"Aku bekerja di sebuah rumah singgah dan mengajar anak-anak di sana."

"Apa? Rumah singgah?"
"Tempat anak-anak terlantar ya?"
Tanya Berri dan Bekki bersamaan.

"Yapsss! Kalian benar."

"Apa kau digaji bekerja di sana?"

Biu tersenyum menjawab pertanyaan yang menurutnya sedikit konyol dari adi-adik iparnya tersebut.

"Kalian ini ya, ingin tahu saja urusan orang dewasa."
Biu masih tertawa sendirinya.

"Pemiliknya adalah tuan Biu sendiri, tidak perlu menunggu mendapatkan gaji karena tuan Biu lah yang menggaji para karyawannya, bukan malah menerima hal tersebut!"
Celetuk paman Tang yang datang entah dari mana!

Ucapan paman Tang membuat Biu berpikir keras.
Semua orang di rumah ini mempunyai informasi lengkap mengenaiku, bahkan seorang kepala pelayan pun mengetahuinya.

Wahhh, aku seperti tidak mempunyai privasi sama sekali di sini!
Batin Biu kesal.

"Hanya rumah singgah, tidak ada apa-apanya."
Celetuk Ibu mertuanya.

Tcks...!
"Ibu bicara apa sih?"
"Menurutku ya, pekerjaannya sangatlah mulia, mengurus anak-anak yang tidak mempunyai orang tua, terlantar bahkan yang terbuang dengan sengaja oleh orang tua yang tidak memiliki rasa kasih sayang dan tidak bertanggung jawab, benarkan kak Berri?"

"Mmm, Bekki benar Ibu, aku setuju dengan pendapatnya."

Ibu menyikut kedua lengan anak-anaknya tersebut.

Berri beserta Bekki tersadar dan menunduk takut akan kekesalan yang terlihat di raut wajah Ibunya.

Biu hanya tersenyum senang sekaligus heran dengan sikap para adik iparnya tersebut.

"Ibuku benar, pekerjaanmu tidak masuk kategori kakak ipar idaman kami!"
Celetuk Berri.

Dasar anak-anak tidak teguh pendirian! Plin-plan dan kekanak-kanakan!

Aishhh, jika tidak ingin dimarahi oleh Ibu sihir kalian, maka jangan memujiku di depannya!
Membuatku senang sebentar, namun seketika jatuh kemudian tersadar!
Huft menyebalkan!

"Ya terserah kalian sih, aku juga tidak mau tahu kalian suka atau tidak denganku!"
Biu sambil tersenyum senang mengatakannya.

"Maaf tuan Biu, apakah Anda memesan ojek online?"

"Ehhh iya paman, apakah dia sudah ada di sini?"

"Ya tuan, tepat di depan gerbang pertama, namun masih saya pantau jika dia salah alamat."

"Benar kok alamatnya, jika paman tidak keberatan, bisakah menyuruh seseorang memanggilkannya masuk agar aku tidak berjalan terlalu jauh ke depan?"

"Baiklah tuan, mohon tunggu sebentar."
Paman Tang akhirnya pergi meninggalkan mereka berempat yang masih saja berdiri menyilangkan tangan mereka seraya mencerca Biu dengan banyak ejekan.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang