Having Breakfast Together

1.1K 145 16
                                    

Life too short to loneliness drive you back to toxic people!

Matahari telah bersinar cerah di pagi hari namun, Baiben tetap tidak bangun dari ranjangnya. Hanya memeluk erat Biu dalam tidurnya.

Biu mengernyapkan matanya, sedikit menguap lalu merasa seperti susah menggerakan badannya.
Biu menatap Baiben yang tengah tidur di sampingnya sambil memeluk dirinya dengan sangat erat.

"Sayang...!"
"Apa kau tidak pergi bekerja hari ini?"

"Mmm!"
Jawaban tetap seorang Baiben.

"Sayang...!"
"Bangun cepat! Kau akan terlambat jika terus memelukku!"
Biu merengek sambil melonggarkan pelukan Baiben.

Baiben hanya tersenyum saat membuka matanya untuk Biu.
"Biu sayang, aku tidak akan bekerja hari ini! Aku akan di rumah bersamamu, jadi berhentilah merengek!"
Baiben kembali mengeratkan pelukkannya kepada Biu.

"Kenapa, kau sedang bolos?"

"Karena kau tidak akan bisa berjalan hari ini, sulit menggerakan badan akibat kegiatan kita berdua semalaman. Puas dengan jawabanku?"
Baiben hanya tertawa sambil mengatakan leluconnya.

"Haaah, kau benar sekali! Akibat ulahmu sekarang aku tidak bisa duduk apalagi berdiri."
Biu sambil membela dirinya.

"Maka dari itu, aku akan menemanimu di rumah seharian ini, kau senangkan?"

"Eihhh, jawab yang jujur! Aku tahu ada alasan yang lain, bukan?"

Baiben hanya diam tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Biu.
Biu kesal dengan sikap Baiben tersebut yang tidak menjawab cepat pertanyaannya.

"Bai sayang...!"
Biu akhirnya memanggil dengan manis, berharap Baiben mendengar dan menjawabnya. Namun percuma saja, Baiben tetap saja diam.

"Tcks...!"
Jangan pura-pura tidur!
Coba sekali lagi!

"Bai sayang, apa kau tidur?"
Biu langsung membalikkan badannya sejajar dengan Baiben yang tidur di sampingnya sambil tetap memeluknya.

"Sayang...! Okay, aku ubah topik pembicaraan kita. Apa aku boleh bertanya hal penting kepadamu?"
Biu ingin memastikan sesuatu dengan Baiben.

"Mmm...!"
Baiben hanya menjawab dengan nada singkat seperti biasa.

Cihhh, giliran beralih topik saja langsung dengar!

"Apa kau mencintaiku?"
Biu sangat percaya diri mengatakannya karena memang dari kemarin dia ingin mendengar Baiben mengatakan itu.

Mendengar hal tersebut membuat Baiben sedikit terkejut namun, kembali tetap bersikap cool seperti biasa. Hanya menutup matanya.

"Sayang, apa kau mencintaiku?"
Ayo jawablah! Jawab Baiben!

"Mmm...!"

"Apa kau mempunyai kekasih di luaran sana?"
Pertanyaan Biu mulai ngelantur.

"Mmm...!"

"Apa kau akan menceraikanku setelah itu?"
Karena kesal dengan jawaban Baiben, akhirnya Biu menanyakan kalimat terlarang dengan gamblangnya keluar dari mulut Biu sendiri. Biu sendiri tahu konsekuensinya menanyakan hal tersebut.

Jika kau marah sekalipun bahkan membunuhku setelah ini, aku tidak masalah! Yang penting aku ingin tahu sebelum mati bahwa kau mencintaiku atau tidak sama sekali! Aku hanya ingin mendengar kalimat tersebut!

Sekarang Baiben membuka matanya menatap Biu yang membuat Biu semakin kesal kehilangan sedikit kewarasannya.

"Kenapa kau malah menatapku, kenapa tidak menjawabku?"
Biu kesal setengah mati.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang