Gloomy Day (Part 1)

1.5K 152 5
                                    

Sometimes, you'll never know The value of a moment until it becomes a memory!

Baiben dan sekretaris Shin memulai pekerjaannya di kantor. Memakan bekal yang diberikan oleh Biu dengan wajah sumringahnya. Sampai pada akhirnya menjelang malam tiba, akhirnya Baiben memutuskan pulang, begitu pun dengan Biu yang bekerja seperti biasa dan pulang tepat waktu setelah sekretaris Shin mengirimkan text singkat seperti biasa.

Mereka melakukan makan malam bersama dengan semua keluarga tanpa adanya percakapan. Menyelesaikan makan malam kemudian tidur sesuai dengan waktu mereka.

Tidur mereka sangatlah nyaman, sampai akhirnya terbangun sesuai panggilan semesta esok hari karena harus pergi bekerja.

"Hari yang cerah untuk memulai semua kegiatanku pagi ini."
Biu dengan bahagianya melangkahkan kaki akan keluar rumah, namun tiba-tiba dihentikan oleh Baiben.

"Kau terlihat gembira hari ini? Apa bahagianya hanya pergi bekerja saja membuatmu sesenang ini? Atau jangan-jangan kau senang karena akan pergi dengan laki-laki berseragam hijau itu lagi?"
Celetuk Baiben sebelum pergi bekerja.

Hahhh...tuan muda!
Jangan mempermalukan diri Anda sendiri di depan tuan Biu! Saya sudah menjelaskannya tempo hari panjang lebar, bukan? Apa Anda kurang paham juga?
Batin sekretaris Shin.

Apa-apaan dia? Pagi-pagi sudah membuat keributan denganku.
Apa laki-laki yang dimaksudnya itu tukang ojek onlineku tempo hari, ya?
Cihhh...norak sekali sih! Tcks...!
Jika iya, kau terlihat bodoh sekali tuan muda, saking kayanya dirimu sampai-sampai tidak mengenal yang namanya ojek online yang berkeliaran disepanjang jalan yang sering kau lalui!

Padahal kau sering keluar menaiki mobil, apa kau tidak melihat di jalanan banyak ojek yang berlalu-lalang dengan membawa penumpang?
Apa saja yang kau tahu selama ini, sampai usiamu yang sekarang?
Batin Biu kesal.

"Jika yang kau maksud adalah orang berseragam hijau tersebut namanya ojek online sayang. Apa kau tidak tahu mereka?"
Ujar Biu dengan nada malasnya sambil tersenyum kecut.

"Kau tidak usah banyak bicara, cukup jawab iya dan tidak saja!"
Bentak Baiben.

"Shin! Cepat sampaikan yang kukatakan kemarin padamu! Jangan lewatkan apapun! Aku akan menunggu di dalam mobil!"
Baiben kemudian masuk ke dalam mobil.

"Baik tuan muda."

Baiben meninggalkan Biu dan sekretaris Shin dan tak lupa membawa kotak makan siangnya bersama masuk ke dalam mobilnya.

Baiben meninggalkan Biu dan sekretaris Shin dengan seringai nakalnya.

"Apa? Apa yang ingin kau sampaikan, mmm? Cepatlah sekretaris Shin! Aku sedang buru-buru!"
Ujar Biu.

"Maaf tuan Biu, tuan muda tidak ingin Anda menggunakan jasa ojek online lagi seterusnya mulai sekarang, ditambah tuan muda tidak suka melihat Anda berboncengan dengan laki-laki manapun terlalu dekat!"

"Kenapa memang? Kami tidak melakukan hal yang senonoh, bukan?"
Jawab Biu.

"Tuan muda tidak menyukai hal tersebut, tuan!"

"Kenapa memang?"
Ujar Biu lagi.

"Pada intinya, tuan muda melarang aktivitas Anda di luar dengan para ojek online tersebut. Berperilakulah yang sopan sebagai pasangan tuan muda di luaran sana, tuan Biu!"
Ucapan sekretaris Shin ditambah dengan wajah seriusnya membuat Biu meneledan ludahnya dengan sangat sulit.

"Tuan Biu, tuan muda menyarankan Anda mengendarai salah satu mobil yang ada digarasi depan untuk seterusnya sebagai kendaraan pribadi Anda!"

"Apa maksudnya? Dengar sekretaris Shin! Motor adalah sarana transportasi yang bisa mengangkut 2 orang di atasnya untuk berboncengan bagi yang mempunyai bahkan bagi yang menyewakannya, lagipula aku ini hanya customer biasa yang memesan jasa antar-jemput! Itupun dengan orang yang berbeda-beda pula! Jadi, apa hubungannya masalah ini dengan para ojek online yang ku pesan?"
Biu walaupun dalam keadaan takut, namun tetap membela dirinya di hadapan sekretaris Shin.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang