The right person will never get tired of you!
Sang Mentari masih malu-malu menampakkan sinarnya karena ini memang masih pagi sekali.
Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu dari luar.
"Tunggu sebentar!" Jawab Nan sigap seperti biasa. Nan yang terpaksa bangun dari tidurnya sambil menyeret kakinya yang sakit.
Ceklekkk...! Suara pintu terbuka.
"Lama sekali! Kau tidak tahu ini sudah jam berapa?" Seru sekretaris Shin yang sudah memakai baju kemeja kerjanya.
"Yang jelas belum saatnya manusia untuk bangun, tuan Shin. Ini masih subuh. Anda membutuhkan sesuatukah?"
"Tidak!"
Jawab singkat sekretaris Shin."Lahhh...Lalu Anda sudah rapi akan pergi kerja sepagi ini?"
Seru Nan."Duduk cepat!" Sekretaris Shin mendorong tubuh Nan ke belakang sampai terjerembab duduk di atas ranjangnya.
Sekretaris Shin mengeluarkan obat lalu dioleskannya dipergelangan kaki Nan yang terluka.
Di luar angkasa sikapnya sekarang. Huhhh...Ada apa dengannya sih? Inilah dampak bangun kepagian tidak sesuai jamnya. Hatiku kan merasa aneh akan perubahan sikap dan mimik mukanya?!
Nan kemudian terbangun dari lamunannya sedangkan
Sekretaris Shin beranjak dari posisinya sekarang lalu ingin melangkahkan kakinya pergi.
"Tuan Shin. Anda hanya ingin melakukan ini kepada saya? Apa tidak ada yang ingin Anda sampaikan?"
"Tidak!"
Jawab sekretaris Shin tanpa membalikkan badannya."Tunggu dulu...! Terima kasih atas kebaikkan tuan Shin yang telah memperhatikan saya. Saya sungguh berterima kasih banyak. Namun, lain kali Anda hanya perlu memberikan obat itu saja. Tidak perlu membantu saya untuk mengolesinya!"
Seru Nan."Kau tidak suka?"
Seru sekretaris Shin.Pertanyaan macam apa itu? Kau tidak suka? Cihhh...!
"Tidak pantas saja, tuan! Saya tidak merasa nyaman. Anda pun merasakan hal yang sama, bukan?"
Sekretaris Shin beralih menatap Nan dengan tatapan yang aneh. Seperti merasa kesal dan marah namun, tetap datar kemudian membelakangi Nan kembali.
"Ambil itu!" Sekretaris Shin melemparkan obat tersebut kepada Nan dengan susah payah karena sekretaris Shin melemparnya tanpa menatap Nan sama sekali. Dia pun pergi begitu saja meninggalkan kamar Nan.
"Dasar pria aneh! Datang tak diundang! Pergi seenaknya saja tanpa menatap lawan bicara. Main masuk saja! Jiwa anak orang kan rasa nano-nano alias tidak aman! Cihhh...!"
Gerutu Nan kesal.Di balik pintu luar, sekretaris Shin mendesah kesal. Kecewa akan keadaan.
"Hahhh...Dia tidak bisa diberi hati, seharusnya aku tidak mencarinya tadi!" Kemudian dia masuk ke dalam kamarnya karena akan bersiap-bersiap pergi bekerja awal dengan Baiben.Setelah beberapa jam kemudian Mentari pun menampakan sinar cerahnya. Membuat semua insan manusia bangun dengan semangatnya.
Tok! Tok! Tok! Suara ketukan pintu dari luar kamar Nan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master and His Summer
RomanceBiu Jakapan adalah anak laki-laki penuh semangat, pekerja keras dan amat periang. Namun, kebahagiaannya terhitung singkat tatkala Ibunya meninggal dan Ayahnya menikah lagi yang dikaruniai anak perempuan dan anak laki-laki. Dan pada akhirnya Biu memp...