Biu's Jelaously

1.2K 148 18
                                    

You can talk to me about anything!
I love you!

POV IN MANSION.
Pagi yang cerah mengikuti suasana hati Biu dan para adik iparnya. Setelah mengantarkan kepergian Sang kakak tercinta menuju ruang tamu.

"Kakak ipar mau kemana? Kenapa tergesa-gesa seperti itu sih?"
Seru Berri.

"Aku mau tidur. Memang kenapa?"
Jawab Biu dengan santainya.

"Eihhh...Kakak ipar bagaimana sih ini? Kakak lupa ya jika peresmian Danau dilakukan hari ini?!"
Ujar Bekki.

"Ingat kok hanya malas saja. Toh juga peresmian biasa tidak ada yang spesial, bukan?"

"Kakak ipar bagaimana sih? Tentu saja ada spesialnya. Kakak Baiben mempersiapkan sesuatu untukmu di sana. Ihhh...Kakak ipar membuatku kesal saja. Hargai sedikit kakakku yang tercinta itu! Dia telah memberikan seluruh kasih sayangnya kepadamu begitupun hartanya."
Ujar Berri kesal.

"Ohhooo...Para adik iparku yang cantik tengah merajuk, ya?"

Berri dan Bekki menyilangkan tangan mereka di atas dada kemudian memasang wajah cemberut membuat Biu tertawa bahagia.

"Baiklah anak-anak ysng cantik, aku hanya bercanda! Janganlah ambil serius perkataanku barusan! Ayo kita menonton kakak kalian!"
Seru Biu dengan tawanya.

"Ihhh...Kakak ipar membuat kami kesal saja! Dari tadi kek seperti ini?!"
Lalu Berri dan Bekki memeluk Biu kemudian beranjak ke ruang tamu untuk menonton kakak mereka.

Paman Tang dengan sigap membawa camilan dan minuman untuk mereka bertiga yang sedang duduk manis di depan TV.

"Terima kasih pak Tang. Sekarang pak Tang bisa beristirahat! Jika kami perlu sesuatu, kami akan mengambilnya sendiri." Ujar Berri.

"Tidak apa-apa nona, sudah kewajiban saya membantu kalian."
Ujar pak Tang yang masih tetap setia berdiri ditempatnya saat ini.

"Jika paman ingin menontonnya juga, duduklah!" Biu sambil menepuk sofa disampingnya.
"Namun, jika paman tidak merasa nyaman ambilah kursi dan duduk bersama kami di sini!"
Ujar Biu kembali sambil memakan camilannya.

Entah dari mana tahu-tahu pak Tang telah mengambil kursi sendiri sebelum Biu melihatnya pergi.

"Uihhh...!"
Biu terkejut dengan kecepatan paman Tang mengambil kursinya.

Mereka akhirnya menonton acara pembuka saat MC berbicara dengan diiringi tepuk tangan yang meriah.

"Wahhh...Ramai sekali di sana! Apa kakak kita baik-baik saja ya, kak?"
Ujar Bekki khawatir.

"Tentu saja! Pria dewasa seperti kak Baiben akan merasa bahagia tatkala membuat banyak orang di luar sana ikut merasakan perkembangan pembangunan yang dia rancang untuk keperluan publik."
Celetuk Berri.

Baiben hanya mengangguk mendengarkan ucapan adik iparnya sambil mengunyah makanannya.

"Di mana kakak Baiben, kenapa belum muncul juga?!" Gerutu Bekki sambil ikut mengunyah makanannya.

Mereka berdua sibuk mencari-cari keberadaan kakak mereka. Dan sekarang terlihat dengan jelas.

"Lihat-lihat! Kak Baiben akhirnya muncul! Wahhh...Kakakku tampak tampan di kamera! Benarkan, kakak ipar?"
Celetuk Berri.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang