The Old Memory

1.4K 132 1
                                    

Mengapa masih saja mengingat masa lalu di saat dirimu telah bersamaku?!
Lebih baik meninggalkan rasa yang tersisa, daripada membawa luka pada akhirnya!

Senja menampakkan diri dengan indahnya di tengah padatnya perkotaan.

Di sisi lain, Baiben sedang melamun diam seribu bahasa dalam ruangannya. Menyendiri dengan ditemani oleh pikiran-pikiran masa lalunya. Entah apa yang membuatnya seperti ini sekarang.

Tok! Tok! Tok!
"Maaf tuan muda, mobil sudah siap!"
Ketukan dari sekretaris Shin.

"Tunggu aku 5 menit lagi, Shin!"

"Baik tuan, saya akan menunggu Anda di bawah."
"Saya permisi."

Baiben kembali menyenderkan  badannya sejenak di atas kursi lerjanya saat ini. Memijat pelipis matanya yamg sedikit berkedut.

Apa yang sebenarnya aku inginkan?
Apakah aku bisa bertahan sampai akhir?
Apakah aku siap bertemu dengannya nanti?

"Hahhh...!"
Baiben menatap langit-langit ruangannya, kemudian beranjak keluar ruangan mencari sekretaris Shin.

"Apakah Anda sudah siap tuan?"

"Mmm, ayo kita berangkat Shin!"

"Baik tuan."

Baiben dan sekretaris Shin akhirnya meninggalkan perusahaan berangkat menuju toko bunga yang mereka tuju.
Dalam perjalanan Baiben merasa gusar dan bertanya kepada sekretaris Shin.

"Shin, apa pernah terbersit dalam pikiranmu jika bosan aku selalu mengajakmu mengunjungi toko bunga tersebut?"

"Tidak sama sekali tuan, jika Anda merasa damai mengunjunginya, saya menghormati keinginan Anda tersebut. Saya akan ikut senang untuk Anda. Apapun yang membuat Anda bahagia, saya akan mendukungnya!"

"Saya sarankan, jangan merindukan masa lalu yang tak tentu arahnya tuan, itu hanya akan menyakiti Anda pada akhirnya!"

"Masa lalu boleh untuk kita kenang, namun tidak untuk kita rindukan berlarut-larut lamanya, tuan."
Sekretaris Shin menasehati Baiben dengan serius.

"Aku tahu Shin, kau tak perlu mengingatkanku lagi!"
"Aku sudah melupakannya jauh dari lubuk hatiku yang terdalam! Aku hanya ingin mengunjungi kak Pen saja, karena sudah lama sekali sejak saat itu aku tidak pernah mengunjungi tempatnya."

"Saya harap Anda hanya akan menatap masa depan mulai sekarang, tuan."

Baiben hanya menatap keluar jendela mobil mendengar sambil merenungkan ucapan sekretaris Shin untuk kebaikan dirinya.

Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.

"Kau ikut denganku masuk, Shin!"

"Baik tuan muda. Silahkan!"

Haaah...akhirnya sampai di tempat yang penuh kenangan!
Aku merindukanmu kak Pen! Merindukan kehangatan tempat ini yang sempat terhenti kurasakan beberapa tahun yang lalu.
5 tahun sudah, kini aku sudah kembali dengan diriku yang berbeda.
Aku sudah berubah kak!

Maaf aku baru mengunjungimu hari ini. Aku sudah melupakan dia sepenuh hatiku.
Mulai sekarang, aku akan lebih sering mengunjungimu.
Mari kita memulai dari awal lagi!
Batin Baiben sebelum masuk ke toko bunga tersebut.

Krining...!
Suara lonceng di atas pintu masuk berbunyi.

Saat memasuki toko bunga yang terbilang mewah tersebut, ada seseorang yang telah menunggu lama di dekat jendela. Berharap dia akan mengunjungi kakaknya tersebut suatu hari nanti.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang