Hello to Mr. Biu

1.1K 129 14
                                    

Di tengah kencangnya angin malam, aku masih merasakan kehadiranmu!
Di antara bintang dan bulan, kau tetaplah cahaya terangku!

Nan akhirnya masuk ke dalam mansion tersebut untuk bertemu tuannya yang baru.

Melihat kedatangan sekretaris Shin, membuat semua orang melihat kearahnya. Anggota keluarga sedang melakukan makan malam bersama Baiben dan Biu termasuk di dalamnya.

Berri dan Bekki menatap bergantian kedatangan sekretaris Shin bersama orang yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"Kak Berri! Sekretaris Shin membawa pria tampan untuk kita. Hahaha...!"

"Hushhh, kau ini! Mana ada sejarah sekretaris Shin sibuk-sibuk membawakan kita pria tampan ke rumah! Belajarlah, lelaki tampan hanyalah milik pria tampan saja!"
Berri dan Bekki saling menatap kembali sambil tertawa kecil sembari duduk dengan hanya berbisik-bisik.
"Hahaha...!" Tawa renyah mereka bersama.

"Benar juga ya kak, karena itu kita selalu dikelilingi oleh para pria tampan.

Sekretaris Shin menyapa pertama.
"Selamat malam tuan muda."

"Akhirnya datang juga. Aku sudah lama menunggu kalian. Datanglah ke ruangan pribadiku sekarang, aku akan menyusul!"

"Baik tuan muda."

Nan turut mengikuti langkah sekretaris Shin dari belakang meninggalkan ruang makan bersama.

"Sayang!"
"Siapa yang diajak oleh sekretaris Shin?"
"Apa dia pengawal baruku ya?"

Baiben tersenyum lembut kepada Biu.
"Iya sayang, tebakanmu tepat sekali!"

"Ihhh, kak Bai hentikan tatapan manismu kepada kak Biu, sangat tidak cocok!"
Ujar Bekki mengejek kakaknya Baiben.

"Bocah diamlah!"
Perintah Baiben. Namun, tidak dihiraukan sama sekali oleh Bekki dan malah beralih bertanya kepada Biu.

"Kak Biu! Dia pria yang sangat tampan. Kulitnya putih bening, wajahnya terlihat cantik bersamaan dengan ketampanannya, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek!"
"Kenapa kami semua dikelilingi para pria tampan seperti kalian semua sih?!"
Ujar Bekki penuh senyuman yang terpancar di wajahnya.

"Kau benar Bekki. Anggap saja itu berkah semesta untuk kalian berdua!" "Aku rasa dia cocok menjadi pengawalku selanjutnya!"

"Kak Baiben, kenalkan kami dengannya ya?"
Ujar Berri antusias penuh harap.

"Kalian ingin mendekatinya, belum tentu dia mau dengan kalian yang masih seperti bocah ingusan!"
Baiben mengejek adik-adiknya penuh dengan tawa membalas mereka.

"Ihhh, kak Baiben ini! Kami hanya penasaran saja, ingin berkenalan biasa!"

"Sudahlah, perkenalannya nanti saja!"
"Toh dia akan tinggal di rumah ini bersama kita nanti. Banyak waktu untuk kalian mendekatinya, namun jika dia mau tentunya!"
"Hahaha...!"
Tawa puas Baiben kembali mengejek Berri dan Bekki.

"Kak Biu, lihatlah suamimu itu!"
"Dia terus mengejek kami!"
Berri dan Bekki memasang wajah cemberut mereka meminta pembelaan dari kakak iparnya tersebut.

"Sayang! Jangan seperti itu kepada mereka. Hiburlah sedikit kenapa sih!?"
Ujar Biu sambil tertawa menggelengkan kepalanya.

"Lanjutkan makan malam kalian, aku dan kakak ipar kalian akan menemuinya sekarang!"
Baiben beranjak dari duduknya sambil menepuk kepala kedua adiknya tersebut diikuti oleh Biu langsung pergi mengikuti langkah Baiben.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang