Stay Overnight

2.1K 185 3
                                    

Aku bersedia menjadi rumahmu asalkan itu kau!

Baiben dan sekretaris Shin masih sibuk dengan makanan yang telah mereka pesan. Sambil mengobrol santai mengenai pekerjaan kantor.

"Tuan muda, apakah tidak sebaiknya membangunkan tuan Biu untuk makan bersama?"

Baiben membalikkan badannya melihat Biu yang tengah tidur.
Baiben beranjak lalu menghampirinya.

"Bangun!"

Biu akhirnya membuka matanya.

"Cepat bangun, mengapa kau menatapku dengan sorot mata jelekmu itu?"
Celoteh Baiben.

Biu bangun dari duduknya, mengikuti perintah Baiben dengan lemas.
Namun saat bangun dari duduknya, hanya berjalan 2 langkah, tiba-tiba Biu terhuyung ke samping Baiben yang membuatnya terkejut seketika.

Untungnya Baiben dengan sigap menangkap Biu.
Adegan dua orang yang tengah saling memandang dalam jarak pandang yang terdekat.

Hening!
Terdiam!
Dan mata mereka pun kembali bertemu satu sama lain untuk yang kedua kalinya.
Melihat hal tersebut, sekretaris Shin hanya melanjutkan kegiatan makannya tanpa terpengaruh oleh adegan yang tengah berlangsung saat ini tepat di depannya.

"Apa kau mabuk perjalanan?"
Baiben membuka pertanyaan di tengah keheningan.

"Wajahmu pucat, jika kau sakit untuk apa masih mendatangiku?" "Seharusnya kau beristirahat dulu di rumah!"

"Maaf tuan, tiba-tiba saja seperti ini."

"Tcks...!"
"Selain bodoh, kau ini keras kepala juga ya."

Aku butuh obat dan istirahat, bukannya omelan menjengkelkanmu itu tuan muda yang terhormat!
Batin Biu menggerutu dengan kesal dan marah.

"Maaf tuan. Saya hanya sedikit pusing, hanya butuh istirahat sebentar. Saya harus cepat pulang tuan."

"Tidak! Jika kau pulang dengan keadaan seperti ini, apa yang akan keluargamu pikirkan tentangku nanti?"
"Aku tidak ingin nama baikku tercoreng karenamu, paham?"

"Lalu, apa Anda tidak keberatan jika saya tinggal?"

"Mau tidak mau!"

Dasar tuan muda sialan!
Huhhh...!
Maafkan aku Ibu! Aku selalu berkata kasar akhir-akhir ini, kesabaranku hanya setipis tissue.

"Terima kasih tuan atas kebaikan Anda kepada saya. Kedepannya, saya akan berusaha tidak akan mengecewakan Anda."
Uueekk! Bisa-bisanya aku melontarkan kata-kata manis seperti ini kepadanya. Harga diriku hilang sudah!

Baiben hanya mengernyitkan dahinya.

"Shin! Cepat panggil Bem datang kemari! Pindahkan dia ke ruanganku di lantai atas!"

"Baik tuan."
"Mari tuan Biu."

"Terima kasih sekretaris Shin."
"Maaf merepotkanmu."

Sekretaris Shin hanya menganggukkan kepalanya.

Sesampai di ruangan atas, Biu takjub dengan luasnya kamar Baiben.
Wahhh, kepalaku tambah pusing melihatnya.

"Silahkan tuan, berbaringlah di atas ranjang!"
"Saya keluar sebentar."

"Terima kasih sekretaris Shin."

Selang beberapa menit kemudian, Baiben datang diikuti oleh Bem di belakangnya masuk ke kamar pribadinya.

Di depan kamar telah berdiri sekretaris Shin menunggu kedatangan Baiben dan dokter Bem.

"Hai Shin, ternyata kau masih hidup ya di samping Baiben."
"Hahaha...!"

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang