Special Hope: Danau Biru

933 124 22
                                    

Some people will understand you even when you don't speak and
Some will not
even when you speak!

The wise decision is to distance yourself and protect your peace of mind!

Sang Mentari tengah menari bersama sekumpulan awan siap membangunkan semua insane manusia yang tengah menyelimuti diri di dalam hangatnya pelukan Sang pujaan hati. Sama seperti Baiben yang tengah memeluk Biu yang menjadi kehangatan bagi dirinya. Kehangatan bagaikan musim panas yang menyeruakkan seluruh tubuhnya.

Hari ini adalah moment yang sangat berharga atau dapat dikatakan sebagai hari bersejarah.

Bagaimana tidak, hari ini telah ditunggu begitu lama oleh semua penduduk negeri ini khususnya penduduk kota yang berada dekat dengan kediaman keluarga Sumettikul. Moment dimana penduduk akan menyaksikan peresmian Danau Biru yang telah lama mereka tunggu. Tempat berkumpulnya para insane yang saling mengasihi, tempat dimana mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga, sahabat ataupun pasangan mereka.

"Huahemmm...!"
Biu menguap dengan cantiknya sambil mendongak kecil kepada Baiben yang sedang menumpukan dagunya dia atas kepala Biu.

"Good morning sayangku, Biu."
Seru Baiben dengan manisnya ketika bangun.

Tumben sekali lengkap memanggilku, pasti ini orang ada maunya deh?! Batin Biu.

"Mmm...Pagi sayang!"
Jawab Biu malas.

Baiben bangun dari tidurnya kemudian merentangkan badannya yang sedikit terasa pegal. Maklum bangun tidur!

Tak lupa Baiben mencium pucuk kepala Biu sambil menghirupnya lalu berlalu pergi ke kamar mandi.

"Hahhh...! Ada apa dengannya hari ini?"
Biu terheran-heran.

Setelah selesai dengan kegiatan pagi mereka di dalam kamar, Baiben dan Biu lekas turun sarapan. Di bawah telah berkumpul seluruh anggota keluarga tengah duduk menunggu kedatangan Baiben.

Mereka semua akhirnya sarapan seperti biasa tanpa ada yang berbicara sebelum selesai.

Tak lama mereka melakukan sarapan. Baiben bergegas pergi menemui sekretaris Shin dan Nan yang telah menunggu mereka di teras depan yang diantar oleh Biu dan adik-adik iparnya.

"Selamat pagi tuan muda!"
"Selamat pagi tuan Biu!"
Seru Nan.

"Selamat pagi Nan. Hemmms lihat dirimu!"
Biu sibuk membolak-balikkan tubuh Nan sambil mengaguminya.
"Kau sangatlah tampan menggunakan balutan serba hitam ini. Aku menyukainya!" Seru Biu.

Nan yang tersenyum sumringah atas pujian Biu membuat Baiben dan sekretaris Shin tidak senang.

"Hehehe. Ini berkat sekretaris Shin, tuan Biu. Dia yang telah meminjamkannya karena saya tidak mempunyai seragam yang cocok untuk acara besar tuan muda hari ini."

"Hemmms...Apakah kau hanya memakai kemeja ini saja? Dimana jasmu?"
Seru Biu kembali.

"Ohhh mengenai itu, kata sekretaris Shin tidak usah memakainya, tuan  Biu."

"Kenapa?"

"Karena dia tidak akan nyaman memakainya barangkali 1 jam tuan Biu."
Sekretaris Shin menjawab dengan santai tiba-tiba.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang