Muncul Sang Mentari setelah Sang Hujan berhenti begitupun dengan Love after Pain. Another thing begins!
Cheers...!Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mobil sampai di tempat tujuan. Mereka semua turun dan membuat Biu terheran-heran sampai di sana. Dia berpikir bahwa apakah Baiben berhenti untuk membeli seikat bunga sebelum bertemu dengan orang yang dia sebut special itu?! Benar-benar membingungkan.
"Sayang ayo kita masuk!"
Seru Baiben."Apa kau akan mem...!" Belum sempat bertutur kata banyak ucapan Biu pun disanggah cepat oleh Baiben.
"Ayo cepat masuk sayang!"
Ujar Baiben sambil memegang pinggang Biu masuk ke dalam.Semua orang masuk tak terkecuali Nan. Entah kenapa dengan tiba-tiba Nan menjerit dengan posisi hampir terjatuh namun, segera ditangkap oleh Liu yang datang entah dari mana.
"Kau tidak apa-apa?" Ujarnya sambil membantu Nan berdiri. Pem pun yang berdiri di samping Liu juga ikut panik. Sambil memegangi pergelangan kaki Nan yang terlihat memerah saat mengangkat sedikit celana panjangnya.
"Maaf tuan. Terima kasih banyak telah membantu saya. Saya hanya sedikit terkejut. Saya kurang berhati-hati dengan pijakan kaki di depan saya."
Melihat pemandangan yang ada di belakangnya membuat sekretaris Shin berdecak.
"Tcksss...! Jalanlah menggunakan mata dan otakmu!"
Seru sekretaris Shin dengan muka datarnya."Maaf sekretaris Shin. Saya kurang memperhatikan langkah saya!"
Seru Nan.
"Haiii! Kau Shin...! Dia sedang kesakitan kau malah memarahinya!"
Seru Pem dengan kesal dari belakang Liu."Ayo Liu...! Kita bawa dia masuk ke dalam! Acuhkan si muka datar ini!"
Seru Pem meminta Sang kekasih memapah Nan yang tengah kesakitan karena kakinya terlihat tidak baik-baik saja.Mereka semua akhirnya masuk bersamaan. Ketika sampai di dalam Baiben dan Biu disambut langsung oleh kak Pen yaitu Sang pemilik toko sekaligus rumahnya.
"Biu...? Hehhh...?! Jadi, cinta yang amat dikasihi oleh Baiben itu dirimu ya, Biu? Orang yang aku dengar di TV itu, kau? Benar-benar dirimu?"
Seru Pen yang sedikit terkejut memang namun, sekaligus senang bersamaan."Hai kak Pen! Senang bertemu denganmu lagi." Seru Biu dengan senyuman canggungnya.
"Hahhh...Jadi, kalian sudah saling mengenal ternyata?"
Ujar Baiben terheran-heran."Okay...Lupakan! Let me introduce your self Biu to my special person today."
"Well kak Pen! Perkenalkan ini adalah Biu. Pasanganku! Orang yang akan aku cintai sampai mati."
"Sayangku. Ini kak Pen. Orang special yang aku katakan tadi padamu!"
"Baiben...! Awalnya aku tidak menyangka sama sekali bahwa Biu adalah orangnya. Pertama kali bertemu dia di toko ini raut wajahnya sendu kelabu. Tapi melihat raut wajahnya yang sekarang aku jauh lebih senang sekali. Kalian sangatlah serasi di mataku! Semoga senatiasa bahagia ya!" Ujar kak Pen.
Biu hanya tersenyum kecil. Baiben pun mengeratkan pelukannya dipinggang Biu sambil menatap satu sama lain sejenak.
"Ngomong-ngomong kau ternyata bisa romantis ya, Bai? Bisa-bisanya menyatakan cinta kepada Biu di depan kamera TV dan seluruh penduduk negeri ini menyaksikannya?!"
Ejek kak Pen sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master and His Summer
RomanceBiu Jakapan adalah anak laki-laki penuh semangat, pekerja keras dan amat periang. Namun, kebahagiaannya terhitung singkat tatkala Ibunya meninggal dan Ayahnya menikah lagi yang dikaruniai anak perempuan dan anak laki-laki. Dan pada akhirnya Biu memp...