An Apology from Tian

1.2K 140 5
                                    

I'd like to laugh with you for the rest of my life!

Senyum mentari menampakkan diri, semua anak-anak sudah berkumpul di tengah halaman untuk berolahraga menunggu kedatangan Baiben dan Biu.

"Hai anak-anak, kalian rajin sekali bangun?!"
"Jam berapa?"

"Tentu saja kak!"
Kakak-kakak guru kami selalu mengajarkan pentingnya bangun pagi untuk anak-anak seperti kami ini!"
"Agar pikiran kita jernih saat melakukan apapun kegiatan kita setelahnya!"
"Apa kakak tidak tahu?"

Semua orang tertawa mendengar ucapan anak-anak tersebut!

"Aku bertanya serius!"

"Kami juga menjawabnya dengan serius kak!

Baiben berbisik kepada Biu.
"Apa ini yang kau ajarkan kepada mereka?"
"Membuatku tidak bisa berkata-kata!"

Biu hanya tertawa dengan tingkah konyol Baiben!

"Baik anak-anak ayo berlari mengelilingi lapangan!"
"Pelan-pelan saja ya!"
'Jangan ada yang saling menyalip atau berdesakan!"

"Baik kak!"
"Ayo teman-teman!"

"Kau juga harus ikut!"
"Kau kan tidak pernah kulihat sekalipun berolahraga akibat pekerjaanmu yang terlalu sibuk, nah  sebelum berangkat kerja, ayo panaskan dulu badan dan pikiranmu!"

"Kau saja yang tidak pernah melihat berolahraga!"
"Kau perhatikan baik-baik!"

Baiben menunjukkan usahanya di hadapan semua orang. Berlari lima puluh kali putaran di halaman, yang bisa di bilang cukup luas tersebut.

Setelah selesai mengelilingi lapangan, mBaiben menghampiri Biu.

"Kau lihat!"
"Ini belum seberapa, belum cukup membuatku lelah!"
"Kau tahu kenapa?"

"Tidak!"

"Karena aku selalu berolahraga setiap ada kesempatan sebelum ataupun sesudah menikahimu!"
"Itu kebiasaan yang kulakukan di sela-sela kesibukanku!"
'Melihat tatapanmu apa kau masih tidak percaya?"
"Atau mau mencobanya seberapa kuatnya aku?"

"Maksudmu, mencoba apanya?"

"Mencoba kekuatanku di atas ranjang!"
Hahaha!

"Apa kau tertarik?"
Baiben tersenyum nakal sambil berbisik mendekat ke telinga Biu.

Biu mendorong Baiben menjauh darinya.

"Kau gila ya?!"
"Aku tidak ingin mencoba apapun!"
"Aku juga tidak meragukan kekuatanmu setelah melihat putaran larimu!"
"Jadi, jangan mengajakku melakukan hal yang aneh-aneh!"

"Eihhh, maksudku mencoba kekuatan seperti push up, mengangkat beban di atas ranjang begitu!"
"Kau saja yang menafsirkan ucapanku dengan berbeda!"
"Dasar anak nakal!"

Hah?
Mana ada orang push up di atas ranjang sambil mengangkat beban?
Kau yang aneh!
Dasar gila!

"Sudahlah!"
"Cepatlah mandi dan bersiap-siap ke kantor!"
"Jangan bercanda lagi!"

Biu meninggalkan Baiben dengan wajah penuh kesalnya, menggerutu dan memaki semua hal yang ada di pikirannya.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang