Bad Day

1.4K 149 4
                                    

You don't have to LOVE UR SELF PERFECTLY in order to BE WORTHY OF SOMEONE ELSE's LOVE!

Makan malam pun berjalan dengan damai sampai akhir. Para penghuni rumah menikmati semua hidangan malam dalam suasana hening.
Tidak ada percakapan sama sekali, hanya ada kata terima kasih seusai menyantap hidangan makan malam tersebut.

Mereka kembali ke masing-masing kamar untuk beristirahat.
Tidur sesuai jam malam mereka.

Baiben dan Biu pun telah berada di kamarnya saat ini.

"Sekarang tidurlah! Istirahatkan pikiran dan hatimu!"
Ucap Baiben.

"Baik! Kau juga."
Balas Biu.

Pagi telah menjelang, menghampiri semua makhluk semesta yang tengah tertidur pulas yang terpaksa membuka mata karena jam kerja telah menunggu mereka. Bersiap-siap  akan berangkat ke tempat kerja.

Semua orang telah menghabiskan sarapan pagi, kemudian melanjutkan aktivitas baru di pagi harinya.

"Terima kasih bibi Tan, makananmu selalu yang terbaik. Aku lebih bersemangat menjalani hariku pagi ini berkat dirimu!"
Ujar Biu dengan bahagianya.

"Terima kasih tuan Biu, Anda terlalu memuji saya. Saya senang jika Anda menyukai masakannya."

Biu hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Apakah Anda akan pergi bekerja hari ini?"

'Tentu saja bi, hari ini adalah hari bahagiku karena akan menemui anak-anak di rumah singgah. Aku merindukan mereka semua, padahal kami bertemu di setiap harinya."

"Pekerjaan Anda sangat mulia tuan Biu. Saya senang mendengarnya."
"Apakah Anda mencintai pekerjaan Anda, tuan?"

"Tentu saja bi Tan, aku sangat mencintai pekerjaanku ini."
"Melihat anak-anak setiap hari membuatku bersemangat, apalagi mereka juga anak yang baik dan juga pintar loh."

"Baiklah tuan Biu, senang melihat Anda lebih ceria sekarang. Saya permisi untuk melanjutkan pekerjaan kembali."

"Tentu, silahkan bi Tan."

Bibi Tan meninggalkan Biu pergi melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu, Baiben dan sekretaris Shin telah pergi bekerja mendahului Biu sebelumnya.
Saat tengah ingin bersiap-siap akan pergi bekerja, Biu kembali dihadang oleh adik-adik iparnya.

"Hei kau yang di sana, tunggu!"

Biu hanya tetap lurus ke depan tanpa menghiraukan panggilan untuknya.

"Kami bilang tunggu ihhh! Apa kau tuli ya?"
Seru Bekki.

"Ohhh, kalian memanggilku ya?"
"Maaf-maaf! Aku kira kalian berbicara dengan angin rumah ini."
Jawab Biu sambil tertawa.

"Cihhh, pura-pura bodoh saja kau!"
Seru Berri.

"Dengar! Aku punya nama ya sama seperti kalian berdua ya, tolong hormati aku sedikit saja!"
Kali ini Biu mulai serius dengan ucapannya.
"Hei...! Hei...! Seperti memanggil teman kalian saja!"
"Apakah pantas bagi anak perempuan memanggil kakak iparnya dengan hanya dengan 'HEI' saja? Itu tidak pantas sekali! Tidak sopan!"
Seru Biu.

"Kami tahu kau mempunyai nama, hanya saja tidak bisa terucapkan begitu saja, tahu!"
Ujar Berri sedikit kesal dengan ucapan Biu.

"Memang kenapa? Apa sulitnya bagi kalian, huhhh? Kalian tinggal memanggilku kakak ipar atau kak Biu sudah cukup!"

"Yaaa t...t...tetap saja tidak bisa!"
"Ka...ka...kami tidak mau! Kau jangan memaksa kami ya!"
Ujar Bekki sedikit takut namun, tetap menjawab Biu.

"Kalau tidak mau, ya jangan memanggilku dong!"
Biu memasang wajah cemberutnya.
"Minggir, aku akan pergi bekerja!"
"Kalian berdua menghalangi jalanku!"
Biu sambil menyibak posisi adik iparnya agar minggir ke samping menggunakan kedua tangannya.

Young Master and His SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang