┏━━━━━━━━━━━━━━━┓
Surprise update!
Update lebih cepat dari jadwal tayang
Selamat menikmati
┗━━━━━━━━━━━━━━━┛
LEDAKAN dimulai dari sebuah rumah kecil di dalam kompleks. Tembakan menyusul beberapa detik setelahnya.
Mikasa Ackerman berhenti mengayuh sepeda, menengok langit.
Mereka berlari berbondong-bondong, menabrak benda apa pun yang menghalangi jalan. Papan reklame jatuh. Kaca mobil dipecah. Badan bak sampah terburai. Teriakan di mana-mana. Penjual hotdog di dalam truk menoleh ke kanan dan ke kiri. Pelanggan hotdog-nya datang dalam jumlah besar. Mereka melompat, mendorong, berebut mencabik tubuh si penjual. Truk makanan berguling ambruk.
Jalan utama penuh sesak dengan tubuh-tubuh berlari.
Beberapa kilometer dari sebuah sekolah SMA, lapangan tenis dirayapi tubuh-tubuh gelap. Pagar tenis roboh. Mereka menerobos dan berlarian ke tepi jalan. Sebagian tubuh mengentak-entak dengan kaki pincang, sebagian melompat liar. Yang berjenis kelamin wanita omega menjerit melengking. Yang alfa menggeram, mengeluarkan suara tersekat dari lubang tenggorokan.
Di ujung jalan para mayat hidup berhenti. Menoleh liar ke segala arah. Mereka berdesis ingin menerkam. Target mereka menghilang.
Target mereka adalah aku.
Aku sedang duduk meringkuk di bawah jembatan, menggigil hebat memeluk tubuh.
Bekas gigitan di punggung tanganku membengkak.
Aku ....
Aku akan segera berubah.
Sudah lewat empat puluh detik. Darahku berdesir sakit, membakar sampai ubun kepala. Rintihan sakitku kalah oleh puluhan erangan para mayat hidup. Badanku gemetar. Genangan air di bawah kakiku beriak.
Para zombi bergerak liar di atas jembatan, tepat di atas kepalaku. Mereka merangkak di aspal, mendesis. Tungkai kaki membengkok bersiap menerkam target hidup paling dekat.
Anjing liar di dekatku menggonggong.
Kepala-kepala zombi tersentak menoleh ke arah anjing itu. Salah satu yang kelaparan menyeruduk ke depan.
Anjing itu diterjang dan terlempar ke tanah. Satu tubuh mayat hidup menimpanya. Tubuh-tubuh lain menyusul. Gigi-gigi tajam mengoyak kulit kasar anjing itu, memutus urat leher, kaki, punggung. Lolongan penuh penderitaan anjing itu pun meredup.
Mereka berpencar lagi setelah selesai menghabiskan tubuh hewan itu. Tersadar yang barusan bukan daging manusia, sebagian dari mereka membenturkan kepala ke trotoar, sisanya muntah sembarangan.
Gerombolan mayat hidup bergerak lagi. Menuju utara. Anjing menyedihkan, dengan tubuh tinggal rongga, dilangkahi oleh mereka.
Kurang dari empat puluh detik, badan anjing mati itu menggelepar. Bulu-bulu kasar tegak berdiri. Dada dan ruas-ruas tulang membusung. Lidah merah pekat terjulur keluar. Mata anjing membelalak berwarna putih, fokus tak fokus, berputar seperti kelereng yang digulirkan.
Anjing itu bergerak. Ususnya terburai keluar bergelantung. Dia berburu dengan hidung dan menemukanku sebagai satu-satunya manusia hidup di bawah jembatan.
Gemetar hebat, mulutku terkatup rapat menahan muntah. Rintihan lirihku terdengar oleh anjing zombi.
Anjing itu melompat ke bawah jembatan, mengendus, berjalan ke arahku dengan cara menyeret usus. Lidahnya terjulur ke tanah memuntahkan darah dan cairan kekuningan. Saat kedua matanya menemukanku, dia menerkamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
X [RivaEre Fanfiction]
ActionProsesnya menahun. Bertahap, bertingkat, berlanjut tanpa jeda. Saat terjadi, segalanya berlangsung cepat. Tidak ada pernyataan ofisial. Namun, mereka sepakat menamainya Peristiwa X karena huruf X tersebar di mana-mana; di dinding, besi tiang jemuran...