Bab 48: Room of Angel

291 30 6
                                    

PDF X masih bisa dibeli di KaryaKarsa, ya~ https://karyakarsa.com/rashoura/x-trilogy

Link BACA ONLINE X Trilogy di KK juga sudah bisa diakses lagi. https://karyakarsa.com/rashoura/x-trilogy-baca-online

https://karyakarsa.com/rashoura/



Detik-detik keberangkatan ke Shiganshina harus dimulai dengan rapat singkat.

Hange memintaku menghadiri rapat pagi dan ingin meminjam Levi untuk mempersiapkannya. Sepertinya aku sempat ketiduran saat menunggui Levi yang rebah di ruangan Hange. Pagi ini, aku bangun dengan mata berat, melewatkan sarapan, dan langsung bergerak ke ruang rapat bangsawan di lantai dua.

Namun, saat tiba di sana aku hanya menemukan dua orang sedang duduk bersebelahan dengan cukup dekat: Erwin dan Armin.

Mereka menoleh terkejut ke arahku dan mendadak jarak di antara mereka menjadi jauh. Aku tak tahu apa yang terjadi di antara mereka.

Erwin mempersilakanku duduk tanpa bicara dan Armin hanya diam.

Mike dan Jean masuk ke ruang rapat beberapa menit kemudian, termasuk Mikasa yang langsung menatapku dengan senyuman lembut.

Anggota Survey Corps lainnya memenuhi ruangan itu dalam sekejap. Kurasa mereka sudah terbiasa menghadapi kematian yang konstan sehingga masih bisa tertawa-tawa pagi ini saat berebut makanan instan. Aku memandang regu-regu dan prajurit berjubah hijau itu dengan perasaan ajaib. Kurasa inilah yang membuatku selalu mengagumi mereka selama ini.

Pintu ruang rapat terbuka. Jean tiba-tiba saja menoleh terkejut dan mundur.

Aku tak menyadari siapa yang melangkah ke dalam ruangan, jika tidak mencium aromanya yang khas dan tajam.

Levi Ackerman melangkah tenang ke dalam ruangan. Semua orang langsung membeku karenanya.

Aku berdiri, mendelik.

Hange muncul di belakang Levi, sibuk memeluk gulungan peta. "Yeah, jadi begitulah, Levi. Sekarang kau tahu siapa dirimu. Kau adalah bos mafia, penguasa Dunia Bawah. Kau ditakuti dan disegani meski bertubuh sependek ini. Ah, apalagi yang perlu kauketahui tentang dirimu sendiri?" Hange bicara selagi ia meletakkan barang-barangnya di samping kursiku, "sori, Eren, aku lebih dulu memberitahunya sebelum kau. Saat bangun tadi, ia memaksaku."

Aku mengangguk. "Tidak masalah, Miss Hange, tapi bagaimana Levi bisa—"

Hange menyeringai. "Yeah, aku tidak tidur beberapa malam ini, bereksperimen dengan sampel antidot yang kaubawa kemari—terima kasih sudah meminjamkannya, sebenarnya aku yakin Zackley bisa membuat antivirus yang lebih baik. Profesor aneh, ia seperti bermain-main dengan obat."

"Lalu, kau yakin ia tidak akan berubah dengan cepat?" tanya Mike.

"Doakan saja. Kurasa aku berhasil mengurangi dosis suntikan Levi dan bisa membuatnya tetap terjaga dalam waktu yang lebih lama, asalkan ia tetap mendapatkan suntikan setiap beberapa jam sekali, supaya dia tetap ON!" Hange menoleh kepadaku. "Lalu, kau tahu tidak? Reaksi pertama Levi begitu terbangun adalah ingin membersihkan tempat tidur dan keseluruhan kamar. Dia juga kelihatannya sudah bisa berbicara kotor. Kurasa ini awal yang sangat baik."

"Benarkah?!" Aku langsung bersemangat, menoleh.

Levi sedang menatapku intens.

Senyum semangatku langsung menghilang, berganti dengan kecanggungan. Duduk kembali, aku meneguk ludah.

"Biarkan Levi duduk bersama kita. Hei, Levi, duduklah di mana saja yang kaumau."

Entah apakah respons tubuh dan otaknya masih lambat, Levi memilih untuk tetap berdiri.

X [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang