Bab 43.5: ✖️

344 50 40
                                    

Bab ini mengandung beberapa adegan 18++ di PDF/buku lamanya. Bagian-bagian dewasa yang vulgar tersebut sudah aku potong dan perhalus untuk versi Wattpad.

PDF X Trilogy masih bisa dibeli KaryaKarsa bagi yang mau. Aku dapet lumayan banyak DM yang ingin beli PDF di luar KaryaKarsa. Karena banyak pembaca yang masih ingin beli, yang ada di KaryaKarsa sudah aku naikkan lagi agar bisa dibeli dan di-download.

Link: https://karyakarsa.com/rashoura/x-trilogy

Silakan membeli PDF X Trilogy di sana. Kalau untuk versi Baca Only sudah tidak tersedia, ya. Yang bisa dibeli hanya PDF saja.








EMPAT minggu sebelum hari persalinan, aku sudah berhenti bermimpi buruk.

Aku bermimpi erotis.

Mimpinya aneh. Aku rebah di padang pasir yang tak jauh dari motel kecil tempat Paman Hannes dan lainnya pernah tinggal. Dari dalam pasir, puluhan pasang tangan keluar, meraba tubuhku ke atas dan ke bawah. Aku berusaha melarikan diri, tetapi di dalam mimpi tiba-tiba saja kakiku berubah menjadi jeli. Tak bisa lari walau aku ingin. Tak bisa aku menolak serbuan rasa yang datang memasung.

Aku diserang entitas tak berwujud yang membuat sekujur tubuhku menggigil karena nikmat.

Mimpi erotis itu tidak diakhiri dengan sesuatu yang buruk, tak seperti biasanya. Sepenuhnya mimpi erotis sampai aku terbangun. Sepraiku basah.

Meski aku malu mengatakannya kepada Zackley, tetapi ia menebak bahwa ada kemungkinan aku mengalami gejolak berahi minggu ini.

Apakah serangan heat dapat terjadi pada masa kehamilan omega?

Dalam beberapa kasus, sangat bisa terjadi dan merupakan hal yang wajar bagi para omega.

Apabila serangan itu hanya terjadi satu atau dua kali saja, tak masalah. Namun, serangan itu terjadi hampir setiap malam saat ini. Sudah empat malam berturut-turut.

Aku merintih dalam tidur.

Aku menahan diri, gemetaran menjalani hari.

Aku merintih saat bangun tidur.

"Eren."

Sepasang tangan hangat menyapaku pada pagi hari, menyentuh kulitku yang meremang panas karena serangan mimpi menjelang heat.

Kapten duduk di tepi ranjang. Telapak tangannya di keningku mengukur suhu, kemudian keningnya tiba-tiba melekat di keningku. Per ranjang seperti menelusuk ke pusat bumi, membawaku serta.

Hanya dengan bersentuhan kulit dengan alfa lain membuat darahku melejit. Aku langsung mendorongnya dan berguling ke pinggir ranjang.

Ia menahan tanganku sebelum aku terjatuh. Katanya: "Kau panas. Aku hanya mengecek suhumu."

Aku terengah pelan. "A-aku tidak apa-apa."

"Kau merintih dalam tidur," Kapten menyiapkan secangkir susu almon hangat untukku, "mimpi buruk apa kali ini?"

Aku mengatur napas, berusaha untuk mencari kata-kata yang tepat. "Hanya mimpi biasa."

"Hanya mimpi?"

"Y-Ya."

Ia menatapku tak percaya, sebelum sorot matanya melembut. Secangkir susu hangat kuteguk terburu-buru, berharap cairan itu dapat menyingkirkan gejolak omegaku.

Akan tetapi, gejolaknya malah makin parah.

Mungkin hanya perasaanku saja, tetapi semenjak aku merasakan gejala heat, aku berjumpa dengan lebih banyak alfa di laboratorium ini.

X [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang