Bab 26: Knotting

786 101 17
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━┓

Warning:

Bab ini memuat adegan R18+ di buku lamanya. Namun, di Wattpad ini adegannya aku hilangkan, fade to black, implisit. Kalau mau lihat adegan lengkapnya bisa cek PDF X Trilogy di KaryaKarsa, selagi masih bisa dibeli. 

Ada juga beberapa adegan tambahan di bab ini yang tidak ada di buku lamanya.

┗━━━━━━━━━━━━━━━┛


AKU memimpikan Ibu. Wajahnya terang benderang diterpa sorot lampu. Di dalam mimpiku ia MVP arena bawah tanah yang tak pernah kalah tarung. Ibu adalah mayat hidup yang pintar membalik kepala dan kayang memanjat dinding. Di satu sisi aku merasa ironis, di sisi lain aku menyemangati.

Aku sedang asyik menyemangati Ibu sampai petugas arena menyeretku ke dalam kurungan besi. Roda di bawah kurungan itu bergulir pelan, menggiringku ke sudut arena. Penonton bersorak. Aku tak bisa apa-apa, mengguncang ingin keluar. Pintu kurungan dibuka. Aku diminta masuk arena menjadi petarung sponsor.

Lawanku adalah ibu zombiku yang masih berdiri di sana.

Kucoba memanggil Ibu. Dia tidak mengenaliku. Dia menerjang dan mendekapku seperti rindu. Dia menempelkan bibirnya ke pipiku, lalu menarik kulit pipiku sampai koyak.

Entah apa yang selanjutnya terjadi, aku, zombi sekarat, sudah berpindah ke dalam ruang kecil terisolir. Kamera CCTV ada di kanan dan di kiri. Lubang gas beracun menganga, siap menyemprot jika aku bergerak. 

Ini ruang bawah tanah milik keluarga Ackerman. Dinding berkaca tebal menjadi lubang observasi bagi manusia untuk melihatku. Levi berdiri di sana bersama Kenny. Diam-diam kudengarkan pembicaraan mereka.

"Kenny, berikan aku alternatif lain," pinta Levi lirih. "Selain menghabisi nyawanya."

"Ada dua solusi yang bisa kutawarkan, kalau kau sudi mendengar pendapat orang tua sepertiku, Tikus Busuk Kecil."

"Selama aku masih belum tuli."

"Pertama-tama, kita tahu mungkin Eren pernah diberi injeksi yang mengalter jati diri alfanya menjadi omega, menjadi monster. Jika ia dikembalikan ke jati diri semula, mungkin ia dapat kembali jadi bocah manusia. Kau tahu harus menemui siapa: Profesor Darius Zackley. Dia penanggung jawab militer dan kepala asosiasi ilmuwan di dunia kedokteran bedah gender. Operasi Eren tak boleh gagal. Kau bisa mencuri akses dari kenalanmu. Si pemilik kelab tarung bawah tanah itu."

Aku tahu! Jeritku gila dalam hati. Aku sudah tahu aku sejatinya terlahir sebagai alfa—

"Apa opsi lainnya?" tanya Levi.

"Yang kedua dan yang terakhir, kembali kepada misimu menjual Eren kepada Survey Corps. Kita tak tahu apa yang mereka temukan selama mereka duduk di kubu lawan monarki. Bawa Eren ke Survey Corps. Entah ia akan diberi serum atau diselamatkan, pastikan Eren tidak jatuh ke tangan monarki."

Levi membuka mulut. Tak bisa kudengar. Jawaban alfaku tersedot lubang-lubang sempit yang menggaung seperti seruling bawah tanah.

Aku sudah berpindah ke kamar Levi. Alfaku datang mendekat dengan dua bilah pedang dan dia berkata, "Aku lebih baik membunuhmu sebelum kau jatuh ke tangan yang lain."

Dia menusuk perutku. Pedangnya menembus sampai ke dasar ranjang. Aku muntah darah.

....

Aku sudah terbiasa bermimpi buruk seperti ini. Aku tidak terbangun dengan berteriak, hanya berkeringat dingin mengucur deras.

X [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang