Bab 17: Trojan Horse

610 134 26
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━┓

Note:

Selamat tahun baru!

Semoga tahun ini lebih baik untuk kita semua!

┗━━━━━━━━━━━━━━━┛


OMEGA dalam siklus musim kawin tak mungkin bisa menahan gelora. Gatal minta disentuh kaum alfa, mereka akan berkeliaran di tepi jalan memohon disetubuhi. Pilih lupakan harga diri atau mati.

Alfa yang frustrasi lain lagi. Level mereka predator perusak. Omega cuma dijadikan objek penderita sekaligus penyerta, strata terendah dalam hierarki memakan dan dimakan. Alfa menindas dengan memakai istilah musim kawin sebagai dorongan memerkosa di luar kendali. Padahal siklus heat untuk alfa tak pernah ada.

Bagaimana dengan alfa-alfa penasaran sejenis Flegel Reeves? Sains menyejajarkan mereka dengan golongan yang bernafsu tanpa landasan. Dorongan purba menjadikan Flegel Reeves pandai membobol lubang mana pun, termasuk gembok. 

Dua kawat bengkok di jarinya memereteli satu per satu pin pengunci gembok. Klik klik klik sampai berputar copot. Gembok terbuka, jatuh ke lantai.

Flegel melirik berhati-hati, mengangkat terbuka pintu metal bergaris, kemudian masuk ke toko furnitur.

Omega berferomon harum seperti bunga penjerat serangga. Mereka jebak kelamin serangga di dalam selongsong lendir, menggencet, lalu mencerna serangga itu sampai mati. Dalam hukum alfa-omega adalah sebaliknya. Alfa bisa mengunci omega tak bergerak dengan simpul mereka, bukan hanya memangsa, tetapi juga menyesap sari pati sang omega. Inilah ilustrasi stereotip tentang yang lemah ditindas yang kuat. Selesai pakai, lalu buang.

Flegel terengah dalam remang. Dia melihat siluet tempat tidur Eren berpola geometris yang sedap dipandang. Celana denim butek Eren tampak segar. Tali-tali yang mengikat kedua tangan Eren terlalu menggiurkan.

Flegel tidak langsung menindih dan memerkosa. Dia meraba tungkai kaki, kemudian pangkal paha. Tangan gemetaran. Keringatnya menetes sedikit di atas kaus Eren yang terangkat. Lahan kulit di bawahnya siap santap. Napas Flegel memburu.

Kasur berbahan lateks terbaik tak berbunyi walau penidurnya bergerak seliar apa pun. Flegel bersyukur.

Flegel menekan paha dalam Eren. Mendengar bocah itu mengerang sedikit dalam tidur, Flegel semakin bernafsu. Ia sudah didera derita puasa makanan pokok setahun. Laparnya tak terbendung.

✖️

Beberapa tingkat di bawah ranjang tidur dengan tubuh kasak-kusuk tersebut, ayah Flegel tengah berdiskusi dengan kepala mafia bawah tanah, Levi Ackerman, mengenai rencana infiltrasi Poison Apple. Ayah Flegel, Dimo Reeves, memohon keselamatan Flegel melalui perjanjian yang ditawarkan oleh si kepala mafia. Yang Ayahnya tidak tahu, Flegel tidak peduli keselamatan. Dia cuma mau berkawin dengan Eren sekarang.

"Poison Apple adalah sebuah restoran, dengan satu pintu di belakang dapur yang membawamu menuju parit bawah tanah sempit berbau kotoran. Muat menampung tiga puluh orang dengan cara berdesakan." Kugambar jalur bawah tanah Poison Apple di atas kertas. "Jalur parit bawah tanah tidak rumit. Tak ada percabangan, kau hanya perlu lurus ke titik ini—" Kutunjuk jalur koridor lurus. "—dan di sini sebuah lift membawamu turun ke level seratus, menuju salah satu titik masuk ke kota bawah tanah."

"Itu bagus! Tidak serumit bayanganku," Dimo berseru.

"Kapasitas lift kurang dari sepuluh orang untuk satu kali angkut, dan kau tahu lift menuju bawah tanah tak bergerak secepat jet. Butuh sepuluh menit untuk turun, dan sepuluh menit lainnya untuk naik menjemput kloter berikutnya. Sudah habis masa dua puluh menit. Saat lift mencapai permukaan lagi, sisa dua puluh anggotamu sudah tidak berbentuk, kurasa."

X [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang