IFAN AARJUN KANAGARA, kerap di panggil Ifan. Ifan sosok seorang pria tampan, bermata tajam dan berlesung pipi. Ifan di kenal sosok arogan yang sangat menyukai namanya pembullyan.
Akibat kesalahan satu malam itu, membuat semua impian Ifan hancur oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#######
Hari ini Ifan mengelar pernikan kecil-kecilan di rumahnya dan hanya dihadiri Netta, Tara, Arza dan Bi Rose, Mereka pun memutuskan untuk Zhavira tinggal di rumah Ifan.
Lalu Ifan dengan malas mengantar Zhavira untuk memngambil baju gadis itu. Lalu keduanya kembali kerumah Tias, dan Ifan yang melengang pergi meninggalkan Zahvira di rumah, dan pria itu sampai kewarung kopi.
Di warung Ifan meminum pesanan kopinya, dengan menuipnya pelan, lalu pria itu mengulung sedikit kemeja yang ia gunakan, karena terik matahari yang panas hari ini.
"Hay broo?!" Celetuk seseoarng menepuk bahunya, hingga membuat Ifan menatap malas Tara yang ikut duduk disebelahnya.
"Ngapain?" Tanya cuek Ifan pada pria yang sedang memesan kopi itu.
"Lah, harusnya gue yang bilang gitu ke lo yang ngapain disini? Nggk kasihan sama istri lo di rumah sendirian, lagi hamil lagi?" Jelas Tara menaikan sebelah alisnya.
Mendengar ujaran Ifan, membuat Tara mendengus, "Dia istri lo Fan, lo harus jagain mereka berdua. Jangan kasar juga, itu akan ngebuat lo nyesel suatu hari nanti, jika Zhavira pergi dari hidup lo?" Ujar Tara dewasa.
"Hahah, gue nggk bakal nyesel Tar, justru gue bakal bahagia baget, kalau dia nggk ada didalam hidup gue." Jawab Ifan tertawa pelan lalu mengehisap putung rokok kembali.
Tara menaikan sebelah alisnya dengan senyum menyeringai, "Mulut lo bisa bilang gitu Fan sekarang, tapi entar hati dan mata lo yang mengebuktiin semua ucapan lo itu." Tukasnya.
*******
Tak terasa malam pun tiba, dan Zhavira yang berada di kamar Ifan dengan baju tidurnya piyama yang bergambar beruang.
Zhavira terduduk disofa kamar menunggu Ifan yang keluar dari kamar mandi. Dan ifanpun keluar dengan mengeringkan rambut basahnya, lalu Ifan pun melirik sekilas Zhavira, "Lo, tidur di lantai, gue nggk mau tidur sama jalang?!" Ujar Ifan lalu naik keranjang.
Dan Zhavira hanya tersenyum kecut lalu teridur di lantai tanpa alas apapun, bahakan Wanita itu tak menggunakan bantal apapun. Zhavira pun berusaha tegar untuk tidak menagis.
Namun ia tak bisa menahanya, dan akhirnya Zhavira menagis pelan agar tidak menganggu Ifan sambil memeluk dirinya sendiri. Sedangkan Ifan, pria itu sebenarnya mendengar tangisan itu, namun ia seolah tak peduli dan melanjutkan tidurnya.
