Ifan kasar

1.1K 89 5
                                    





######

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

######

Wanita cantik itu kini termenung di balkon kamar dengan mengelus perutnya yang mulai membuncit.

Terlintas bau sate yang dibakar hingga berbau begitu harum, membuat wanita itu meneguk air liurnya kasar.

"Mau sate." Gumam Zhavira dengan bibir mengerucut, wanita itu pun masuk kedalam dengan wajah lesu.

Zhavira menatap Ifan yang sedang memainkan ponselnya sambil bersandar di ranjang.

Dengan keberanian, Zhavira mengahairi suaminya di pinggir ranjang dengan wajahn menunduk, " k-kak?" Panggilnya sambil memainkan jari-jarinya.

Mendengar itu Ifan melirik tajam wanita yang berada di hadapanya."Apa?" Jawab pria itu menaikan sebelah alisnya.

Zhavira mendongak. "Hemm, mau sate." Cicitnya pelan.

"Terus?"

"B-beliin" ujar wanita itu dengan masih menunduk dan tak berani menatap tajam mata Ifan.

Sontak Ifan tersenyum menyeringai. "Beli sendiri." Pintanya santai.

"Tapi,,,"

Pria itu pun berdiri, lalu mencengkram erat dagu Zhavira,
"Gue bilang beli sendiri. YA BELI SENDIRI GAK USAH MANJA, ANJING!!" Ketus Ifan dengan berteriak di depan wajah Zhavira yanh memejamkan matanya, menagis.

Tak,sampai situ Ifan juga mendorong bahu Zhavira kasar, hingga wanita itu terjatuh di lantai dan Ifan yang beranjak dengan kemarahanya, tanpa memperdulikan Zhavira yang mengelus dagunya yang berdarah.

Sebab cengkaran Ifan yang menguat, hingga kuku tajam pria itu menacap tepat dikulit putihnya.

Zhavira pun berusa berdiri, lalu segera membersihkan lukanya, dengan beberapa kali meringis saat lukanya terkena Rivanol.

Setelah itu dengan masih sesegukan wanita hamil itu berjalan keluar dengan baju tidur yang di lapisi hodie hitamnya, Zhavira berjalan terus tanpa memperdulikan Ifan yana berada di ruang tamu sedang menelfon seseorang.

Lalu Zhavira pun menaiki gojek yang sudah ia pesan menuju sebuah warung sate di pinggir jalan, yang membuat wanita itu tersenyum lebar.

Zhavira segera memesan satu porsi sate dan langsung memakanya dengan lehap, namun tiba-tiba saja air matanya mengalir deras, mengingat sekilas masalah tadi yang membuat hatinya begitu sakit.

My Husband Transmigrasi  ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang