*****
Netta yang tadi mendapatkan telfon dari Arza. Seketika bergegas menaiki motornya dengan kecepatan tinggi. Diapun memasuki rumah Ifan dengan panik dan melewati Tias begitu saja.
Sekarang yang terpenting baginya adalah Zhavira. Netta yang melihat Zhavira terluka pun, seketika bola matanya berubah menjadi warna biru terang.
Netta menyeringai lalu berucap."lm here, babyy." suara Netta berubah menjadi lebih bass tak seperti biasanya.
Ya, Netta itu mempunyai alter ego bernama Willy seorang pria yang sangat menyukai darah dan erangan kesakitan lawanya.
Melihat itu Erza pun merasa takut dan diapun berlari kebawa menemui mamanya.Sedangkan Netta mengelus pelan pipi Zhaviran yang tak sadarkan diri dengan bibir pucat. Membuat willy yang mengambil ahli tubuh Netta. Tiba- tiba air matanya pun menetes membuat mata wanita itu yang tertutup kembali terbuka.
"K-kak Netta, sakittt" terbatah Zhavira lirih.
Melihat itu Netta pun segera menggendong ala bridal style Zhavira. Lalu membawanya sambil berucap dengan bibir bergetar,
"Kamu harus kuat, ada Willy yang bakal jagain, adek?" Ucap Netta dengan seraknya.Tias yang melihat itu pun sontak melotot terlejut,
"D-dia kenapa?" Tanya Tias sampai terbatah karena khawatir pada Zhavira yang babak belur digendongan Netta.Dengan geram Netta berucap dengan dingin,
"Minggir!!" Tekanya membuat Tiaspun menjauh dari hadapanya, dan Netta segera mencari taksi dan membawa Zhavira yang pingsan kembali ke rumahnya.*****
Nettapun sampai di depan rumahnya dan segera mendobrak pintu lalu masuk memanggil mamanya.
"MA?! Ma?!" Teriak dengan suara nyaring, suara itu membuat Tika yang berada di dapur pun segra berlari, dan terlihatlah Natta yang membawa seorang gadis digendonganya dengan banyak luka yang membuat wanita itu merasa ngilu.
"Kenapa dia, Nak?! Lukanya banyak sekali, ya ampunn?!!" Tanya Tika panik dan tercengang melihat anaknya.
Netta mendengus kesal dengan mamanya yang lelet,
"Ma?! cepat panggilin dokter?!" Ujar Netta lalu membawa Zhavira ke kamarnya.Dan Tika pun memelfon dokter pribadi mereka. Saat dokter selesai memeriksa ia menghampiri Tika dan Netta yang menunggu dengan khawatir.
"Bagaimana dok keadaanya?" Tanya Tika.
Dokter menghela nafas sebentar, "beruntung bayinya baik-baik saja dan luka-lukanya akan cepat sembuh kembali. Saya juga sudah meresepkan obatnya, nyonya." Ujar Nia- doktet pribadi keluarganya dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Transmigrasi ( TAMAT)
FantasyIFAN AARJUN KANAGARA, kerap di panggil Ifan. Ifan sosok seorang pria tampan, bermata tajam dan berlesung pipi. Ifan di kenal sosok arogan yang sangat menyukai namanya pembullyan. Akibat kesalahan satu malam itu, membuat semua impian Ifan hancur oleh...