IFAN AARJUN KANAGARA, kerap di panggil Ifan. Ifan sosok seorang pria tampan, bermata tajam dan berlesung pipi. Ifan di kenal sosok arogan yang sangat menyukai namanya pembullyan.
Akibat kesalahan satu malam itu, membuat semua impian Ifan hancur oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
####
Ifan membuka pintu mobil dan terlihat Zhavira yang terisak hingga sesegukan akibat menagis terlalu lama.
Melihat itu dengan panik ifan mengendongnya ala koala dan menengkan Zhavira agar lebih tenang.
Sedangkan Zhavira merasa takut saat ia tetbangun. dia sendiri di dalam mobil yang terkunci.
Zhavira sudah memanggil nama Ifan berulangkali sambil memukul keras kaca mobil. Namun sepertinya Ifan tak merdengarnya.
Zhavira hanya panik hanya bisa menangis dengan menggengam erat tanganya yang bergetar.
Setelah menenangkan Zhavira. Mereka pun masuk dengan Ifan yang masih menggendong Zhavira ala koala yang terdiam tak mengatakan apa pun pada Ifan.
Johan dan Gina yang melihat itu di buat menerjabkan beberapa kali matanya. Seakan yang mereka lihat benar-benar Ifan anaknya yang mengendong seorang gadis.
Tiba-tiba Johan berceletuk, "ma,,, Anakmu bawa anak orang, tuh?" ujarnya melirik Gina yang menatap Ifan dengan tajam.
Johan yang merasa aura marah pun berpindah duduk di sebelah Nana dan memeluknya erat. Sedangkan Nana hanya diam dengan situasi ini.
Dengan berkacak pinggang Gina berujar"SIAPA DIA? Ifan. " tunjuk Gina pada gadis di gendonganya dengan mata memerah.
Ifan yang panik pun langsung menjelaskan semua. Kalau Zhavira istrinya dan merekapun lega mendengat itu.
Gina yang masih merasa kesal pun menghampiri Ifan yang terduduk di sofa lalu menarik telinganya.
"Siapa nyuruh kamu jadi laki-laki brengsek, ha!!" lirihnya dengan nada dingin.
Ifanpun langsung berusaha melepaskan tangan bunda dari telinganya yang memerah."bun,,, itu Ifan asli. Bukan Rega bun,," Celetuknya.
"Awas aja sampai kamu lukain menantu bunda. Bunda hapus kamu dari kartu kk." lanjut Gina lalu menghampiri Zhavira yang terdiam denngan memainkan jari-jarinya.
"Gimana kabarnya, nak." tanyanya lembut dengan mengelus rambut Zhavira.
Zhavira yang merasakan elusan itu seketika terpakuh, "Boleh nggak zhavira peluk ,t- tante." ujarnya dengan pelan.
