Perpisahan

218 34 6
                                    




####

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


####

Tak teras sudah hampir sebulan mereka bersama member, Membuat Ifan ddk dannZoya ddk, semua berkumpul di drom bangtan untuk mengucapkan kata petpisahan.

Iya, ini sudah waktunya mereka untuk kembali ke indonesia, karena kebetulan juga sudah hampir menuju hari Zhavira untuk melahirkan.

Ditaman belakang drom bangtan yang terdapat meja panjang dengan banyak kursi, dan lampu-lampu kecil mengantung, mereka semua juga sedang berbeque.

Semua memakan makanan mereka dengan lahap tanpa ada  suatu apapun, hingga membuat suasana menjadi canggung malam ini.

Tiba-tiba wanita hamil itu seketikan menangis tanpa suara, saat memasuka sebuah daging di mulutnya, Zhavira memang sudah tak bisa menahan tangisan yang ingin keluar sejak tadi.

Melihat itu Ifan pun menarik istrinya kedalam pelukannya, sedangkan para member menatap mereka semua bingung.

"Kau kenapa Zhavira? Apa kau merasakan sakit?" Tanya Jin hyung yang khawatir melihat wanita itu menagis.

"Maaf hyung, ada yang ingin kusampaikan pada kalian semua?" Ujar Ifan menatap para member serius.

"Katakan saja, Ifan?" Pinta Namjoon dengan seulas senyumnya.

"Besok kami semua akan kembali ke indonesia dan ini malam tetakhir, kami menemani kalian semua." Jelas Ifan lalu membunga nafasnya.

"Dan sekali lagi maaf, jika sudah membuat kalian kerepotan, dan terimakasih untuk hari- hari yang berharga sebulan ini buat kami." Lanjut Ifan melirik semua member yang menundukkan kepalanya.

Jinpun memberanikan mendongak dengan senyum tipis,
"Aniya, kami juga bahagia selama kalian berada di dekat kami. Dan jangan malu untuk menghubungi kami nee." Ujar pria itu dengan mata hampir berkaca-kaca.

Tiba-tiba Jimin pergi begitu saja dari hadapan mereka semua, membuat Chelsy pun mengehmpiri pria itu.

Dan ternyata Jimin masuk ke kamarnya, terlihat pria itu terisak di ranjang dengan memeluk sendiri.

Dengan menghela nafass pelan Chelsy pun menghampirinya, lalu memeluk pria itu dari belakang."syuttt, jangan menagis, oppaku." Bisik gadis itu di telinga Jimin.

Mendengat bisikan itu membuat Jimin melepaskan kasar tangan Chelsy yang memeluknya, lalu pria itu berdiri menatap jendela yang gelap dengan mengapus air matanya kasar.

"Jika kau mau pergi, pergilah, aku tak akan peduli!!" Ujar pria itu mengusir Chelsy, namum hal itu tak membuat gadis itu pergi, tapi Chelsy justru memeluk pria itu dari depan.

Chelsy membisikkan sesuatu di telinga pria itu dengan sedikit menjinjit."Chelsy sayang oppa." LIrihnya membuat Jimin menatap gadis itu tanpa exspresi.

"Seharusnya aku dulu yang mengucapkan kata itu padamu, Chelsy." Ujar Jimin menatap tepat mata Chelsy.

My Husband Transmigrasi  ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang