IFAN AARJUN KANAGARA, kerap di panggil Ifan. Ifan sosok seorang pria tampan, bermata tajam dan berlesung pipi. Ifan di kenal sosok arogan yang sangat menyukai namanya pembullyan.
Akibat kesalahan satu malam itu, membuat semua impian Ifan hancur oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
####
Pernikahan Rio dan Ziva pun sudah tiba. Banyak para partner bisnis sang ayah dan juga banyak orang penting yang berdatangan.
Sang ayah mulai mengantar Ziva ke altar pernikahan dan menyerahkan sang anak tersayangnya pada Rio menantunya.
Vano yang melihat itu seketika terharu. "Akhirnya,,, temen gue nikah juga, hiks." Ujar pria itu tersenyum bangga.
"Iya, gue juga seneng lihat mereka berdua bahagia." Celetuk Ifan sambil mengendong baby Alea yang bertepuk tangan melihat auntinya.
Mereka berduapun akhirnya sudah menjadi suami-istri. Dengan prasaan senang Rio mengenggam tangan istrinya yang begitu cantik hari ini,
Dengan gaun putih yang menjuntai dilantai hingga terlihat begitu megah dan Rio yang terlihat gagah menggunakan jas berwarna hitamnya.
Ditengah para undangan Rio punmencium sekilas bibir Ziva. Hal itu membuat para undangan dan sahabatnya sontak bertebuk tangan dengan Tara yang bersiul dengan senang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan Ziva yang mendapatkan perlakuan itu sontak terbelalak kaget. Melihat Ziva yang masih juga berdiam saja, membuat Rio membisikkan sesuatu di telinga istrinya dengan senyum jahil.
"Jangan tegang, beb." Bisik Rio, Ziva pun seketika tersadar lalu tersenyum malu dengan muka memerahnya. Ha itu juga membuat para sahabatnya hebo mengeoda pria itu atas keberanian nya pada Zoya.
"Woyy,, jangan di terusin!?" Tukas Tara menekik keras.
"Entar malam aja, broo!!" Lanjut Tara meledek.
Sedangan pengantin baru itu hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar ujaran Tara yang nggak ngotak.
Mendengar Tara yang cempreng di telingaya, membuat Vano menatap sahabatnya kesal. Lalu menepuk bahu Tara.
