Sosok itu terdiam sembari menengadahkan kepalanya; kebaikan apa yang sudah aku lakukan di masa lalu hingga akhir-akhir ini semuanya berjalan dengan lancar?
Hanya saja, Tuhan tak menjawab. Seolah-olah Dia tidak ingin sombong untuk menunjukkan kuasa yang begitu besar terhadap takdir manusia.
Sosok itu menghembuskan napas; atau mungkin ini adalah hadiah atas semua mimpi buruk yang pernah aku alami?
Lagi, Tuhan tidak menjawab. Sedangkan sosok itu hanya bisa menerka-nerka dengan pikiran yang kembali melayang perihal segala hal yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Padahal dulu dia pernah meninggalkan. Membenci begitu banyak. Memaki terlalu sering.
Kenapa Tuhan begitu baik pada manusia berdosa ini, ya?
Bengkulu, November 4th 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Short StorySebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...