Dia hanyalah seorang laki-laki yang terlahir dari rahim seorang ibu.
Lagaknya perkasa, padahal makan saja masih minta disuapi.
Lagaknya bisa segalanya, padahal masih suka kebingungan mencari letak sebelah kaos kaki yang ingin di pakai ke sekolah.
Kemarin boleh saja terlihat tak perduli, dicium saja meronta-ronta dan berteriak mengatakan kalau sudah dewasa, tapi setelah kehilangan dia malah menangis tersedu-sedu.
Kenyataannya, dia hanyalah seorang laki-laki dari ibu yang telah pergi.
Dan hari ini, dia kembali menjadi seorang anak laki-laki.
Menangis, meraung, dan merenung--dalam sebuah penyesalan sementara waktu bahkan enggan untuk kembali ke masa lalu untuk setidaknya memberikan dia kesempatan mengatakan bahwa dia mencintai sang ibu.
Bengkulu, May 23th 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
ContoSebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...