Hujan di bulan Agustus, di selasa pagi yang memilukan.
Langkah tertatih iringi napas yang menderu, pun manik mata yang memerah. Aku terdiam, mencoba untuk tak menerka maksud dari bahasa tubuh itu. Tapi sialnya, hujan pagi ini menggambarkan semuanya.
Bisu yang terjadi sepanjang jalan yang basah, lalu lintas yang ramai, gerutu dari ibu-ibu berpayung di tepi jalan. Entahlah. Rasanya seperti kemarin terasa terlalu menakutkan.
Kau hanya perlu membiasakan, kataku pada diri sendiri.
Hujan sudah reda, tapi sayangnya malah turun di tempat lain.
Aku... akan baik-baik saja, 'kan?
Bengkulu, August 11th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
NouvellesSebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...