Setelah kau berpaling dariku di hari terakhir kita bertemu, aku tahu bahwa waktu tak akan pernah berbaik hati untuk memberikan aku sebuah kesempatan agar bisa memperbaiki semuanya.
Sebab, ketika langkah kakimu sudah berhasil membuat jarak di antara kita, kau sudah mendeklarasikan diri untuk tak lagi menganggapku ada.
Tidak, barangkali memang sedari awal semuanya hanyalah tipu daya dan semuanya tidaklah nyata.
Dan sekarang, yang kita punya hanyalah jarak.
Yang terbentang bak lautan yang memisahkan dua benua.
Jarak ini bukanlah sebuah jarak biasa, sebab kita tak akan pernah menjadi sama ketika bersua.
Tak akan ada lagi sebuah senyuman hangat, lambaian tangan, atau bahkan pelukan nyaman.
Karena kita telah usai, bahkan di saat kita belum sempat untuk memulai.
Bengkulu, March 27th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Short StorySebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...