Dia bilang kalau dia tidak bisa menerima cintamu, karena ada hati yang tengah dia jaga.
Hahaha, aku sedang tertawa terbahak-bahak sekarang mendengar lelucon paling memuakkan di dunia ini.
Sebab, hey! Asal kau tahu saja, dia begitu mencintai kekasihnya itu. Dan kau, hanyalah selingan di saat dia bosan. Sadarlah!
Lalu, kau kembali menangis tersedu-sedu. Membuat masalah semakin rumit dengan mengatakan; aku rela menjadi yang kedua.
Tapi dia tetap bersikukuh, menggelengkan kepalanya sambil mengatakan; dia terlalu berharga untuk aku sakiti, lagi.
Hanya saja kau tetap bertahan, sembari berteriak dengan lantang; kau serakah! Harusnya dari awal untuk tidak mempermainkan hatiku, memberikan banyak perhatian, seolah-olah kau benar-benar nyaman bersamaku! Dasar bajingan!
Dia? Memilih untuk diam, lalu perlahan meninggalkan. Dan besoknya, dia kembali memperlihatkan kemesraannya dengan sang kekasih di sosial media miliknya. Sementara kau? Hanya bisa menangis, sembari mengutuk dalam diam.
Sebab harusnya kau paham, sebajingan apapun seseorang, dia tidak akan pernah menentap pada tempat yang bukan menjadi awal dia pergi. Rumah, tetaplah rumah. Yang akan selalu menjadi tempat terakhir untuk pulang.
Keserakahan yang kau lihat dari seseorang, kini berbuah pahit untuk dirimu sendiri. Racun itu memang manis, tapi mematikan. Sementara obat itu pahit, tapi menyembuhkan.
Dan juga, keserakahan yang dia miliki hanya untuk senang-senang semata. Tapi tak apa, kau tetap bisa berbangga hati, sebab kau menjadi tempatnya singgah ketika bahagia melanda. Hanya saja jangan berharap lebih, sebab kau tetaplah selingan-nya. Tak berguna, selain tempat membuang jutaan benih yang tak mampu dia buang kepada wanitanya. Karena terlalu berharga.
Bengkulu, August 24th 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Short StorySebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...