Apa kabar? Kau terlihat banyak berubah.
Kalimat itu adalah kalimat pertama tatkala kita kembali bertemu setelah sekian lama. Aku lantas tersenyum menanggapi pernyataanmu barusan.
Aku tak berubah.
Lalu, keheningan kembali mampir di antara kita. Seolah perpisahan yang sudah lama terjadi membuat kita membangun tembok yang teramat tinggi. Memisahkan kita dan tak segan membuat kita menjadi asing.
Mungkin, kita hanyalah anak kecil yang masih suka main masak-masak di belakang rumah sampai merah semua kulit karena gigitan nyamuk. Tapu bagiku, semua kenangan itu teramat indah untuk sekedar dikenang sebagai masa kecil yang telah berlalu.
Sebab, setelah kepergianku, aku menyadari bahwa aku menyukaimu.
Hingga sekarang.
Maka, jawabanku menunjukkan semuanya. Walaupun kau tak akan memahami semua itu.
Karena dari manik matamu yang memantulkan refleksi tubuhku, aku tak melihat sebuah binar yang menunjukkan kebahagiaan untukku.
Kita hanyalah asing yang dulunya pernah menulis kisah pada kertas kehidupan yang barangkali telah usang tersimpan di dalam gudang kenangan, 'kan?
Bengkulu, October 30th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Cerita PendekSebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...