Kalau membandingkan luka siapa yang paling besar, barangkali tak akan pernah selesai.
Milikmu dan milikku berbeda dengan kisahnya yang sudah terarah untuk memiliki akhir yang seperti apa.
Namun, kau dengan keegoisanmu hadir bersama sebuah dekapan hangat yang membuai untuk menetap.
Padahal, itu semua hanyalah ilusi yang kau berikan untuk mengobati lukamu yang belum kering karena kisahmu dengannya waktu itu.
Lantas setelah kupikir bahwa kau adalah pelabuhan terakhir untuk kapalku yang nyaris tenggelam, kau malah menghilang.
Tak ada yang salah pada kisah kita.
Benar.
Tak ada yang salah.
Sebab pada kenyataannya, kita hanyalah anak manusia dengan pola pikir yang berbeda.
Bengkulu, December 5th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Short StorySebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...