Ada abu-abu di antara kita,
Terlalu banyak, membuatku enggan untuk kembali melanjutkan langkah barang sekali saja guna lebih mendekat sebab rasa takut lebih banyak menguasai ketimbang rasa keingintahuan yang dulu sempat aku pupuk dalam raga dengan harapan yang membumbung tinggi.
Ada abu-abu di antara kita,
Redup, barangkali adalah nama lain untuk hubungan kita. Aku bahkan yakin, cinta yang sempat kau agung-agungkan hanyalah bualan semata untuk membuatku senang meski sekarang aku terlanjur ragu untuk tetap percaya. Ragamu, terlalu nyata menuliskan bahwa kau enggan untuk menetap di sana.
Ada abu-abu di antara kita,
Di ujung penantian yang membuatku sadar bahwa kemungkinan untuk kita bersama semakin kecil, aku berhenti untuk berharap padamu sebab sadar bahwa 'kita' tak pernah nyata untuk saling memberikan dekapan hangat. Tidak, kita hanyalah angan-angan yang sempat aku bayangkan.
Sebab sedari awal, 'kita' memang tidak pernah nyata adanya.
Bengkulu, March 2nd 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Short StorySebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...