Salah

12 4 0
                                    

Barangkali, aku tak benar-benar ingin melepasmu. Aku, salah dalam mengambil keputusan untuk beranjak ketika keterkejutan itu membuatku hampir kembali terjatuh.

Kau, pergi setelah harapan itu tumbuh subur dalam hatiku. Wajah dengan ekspresi yang belum pernah aku lihat, pun akhirnya tubuh itu berbalik dengan kaki yang telah melangkah begitu mantab. Yang aku lihat hanyalah punggung itu, semakin jauh, semakin membuat dadaku sesak.

Aku salah dengan mengharapkan bahwa kau akan menjadikan bahuku sebagai tempatmu bersandar.

Aku salah dengan mengharapkan bahwa kau akan menjadikan tubuhku sebagai tempatmu mendapatkan kehangatan.

Aku salah dengan mengharapkan bahwa aku akan menjadi orang paling istimewa dan selalu kau rindukan dalam setiap hembusan napasmu.

Aku pikir, mencari seseorang yang lain akan menjadi opsi paling baik agar bisa melupakanmu. Namun sayang, aku salah lagi.

Dengan bodoh, aku mencoba mencari orang yang sama sepertimu. Ketika satu saja tidak sama, maka aku tidak akan suka. Tanpa sadar, bahwa yang aku lakukan hanya akan menyisakan luka terdalam untuk mereka yang tulus berharap padaku.

Dan hari ini, aku kembali menemukan diriku yang tak mampu beranjak barang sedetik saja dari luka-luka itu. Aku, terus-menerus membiarkan semuanya kembali meremang.

Aku salah dan aku bodoh.

Bengkulu, April 25th 2020

Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang