Aku sadar, bahwa yang bertandang terlebih dahulu itu adalah aku. Dan akupun sadar, bahwa yang terlalu memaksa hingga membuatmu merasa tidak nyaman dan memilih beranjak sembari mengabaikan adalah aku. Seseorang yang mengharapkan balasan untuk kisah cinta yang utuh, meski semuanya berakhir runtuh.
Kepergianmu, mengajarkan aku untuk menjadi lebih ikhlas dalam menerima sekalipun luka itu kembali aku rasa. Alih-alih sembuh, aku kembali jatuh--jatuh pada lubang yang sama, seperti keledai liar yang bodoh. Namun dari itu semua, aku menyadari sesuatu yang begitu berharga.
Aku terluka karena keegoisanku sendiri, terlalu memaksa agar kau bisa menyambut hatiku dengan tangan terbuka. Aku hancur karena hatiku sendiri, terlalu berharap agar kau bisa membuatnya menjadi sebuah hati yang sempurna.
Hanya saja, hilang untuk utuh adalah apa yang aku dapatkan sekarang.
Sekalipun aku terluka, kemungkinan besar takut untuk kembali jatuh cinta, namun aku kembali menemukan hal yang membuatku mampu menjadi pribadi yang baru. Sebab pada titik itu, aku mengerti bahwa kakiku masih bisa berdiri sendiri.
Tanpa atau dengan adanya kau di sisiku.
Bengkulu, January 17th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Cinta, Kita Semua Bodoh dan Buta
Historia CortaSebuah coretan tentang kita dari sudut pandang yang berbeda, perihal lembaran kisah yang pernah terkoyak oleh kebodohan dan hancur oleh hujan air mata. Mungkin kau tak akan suka cerita ini, aku pun tak berharap kau akan membaca apa yang ada di kepal...