Siapa disini yang suka nonton drama korea?
Kebetulan aku lagi nonton nih, mau ngebut soal nya tinggal dua episode lagi, mumpung besok masih ngga ada kesibukan hehe.
"Belum tidur?" Suara mas wisnu membuat ku sedikit terkejut.
"Belum mas" mas wisnu kemudian duduk di samping ku, agak berjarak tidak terlalu dekat.
"Ini buat kamu"
Kartu atm?
Buat apa?
"Ngga perlu mas, aku juga ada kok walaupun ngga banyak"
"Pegang saja, anggap saja ini nafkah dari mas buat kamu"
Jujur aku ragu menerima nya, nafkah itu kewajiban suami, lalu kewajiban ku sebagai seorang istri harus aku lakukan juga dong?
Mas wisnu menggapai tangan kanan ku, lalu menaruh kartu tersebut di atas telapak tangan ku.
"Ambil, biar bagaimana pun sekarang kamu istri mas, tanggung jawab mas""Tapi, apa aku harus memenuhi kewajiban ku sebagai seorang istri juga?" Tanya ku serius.
"Kewajiban yang mana? Kalau mas tergantung kesiapan kamu saja"
"Maksud mas apa? Aku kurang paham"
"Apa perlu mas jelaskan sedetail mungkin, kamu pasti paham kan maksud mas?"
Apa mas wisnu bisa melakukan itu tanpa ada nya rasa cinta? Apakah semua laki-laki seperti itu juga? Aku sebagai wanita, tidak bisa melakukan nya tanpa di dasari rasa suka.
"Salma," panggil mas wisnu membuyarkan lamunan ku.
"Ah i-iya mas"
"Ngga usah di pikirin, sekarang kita jalanin saja dulu"
"Mas istirahat duluan ya, kamu jangan tidur terlalu malam"
Eh...
Apa-apan nih mas wisnu, pake acara ngusap kepala ku segala. Jangan gini dong mas, nanti kalo aku baper gimana, siapa yang mau tanggung jawab.
"Oh iya satu lagi, soal tadi siang waktu mbok iyem bahas anggi, jangan terlalu di masukin ke hati ya, dia ngga bermaksud apa-apa kok"
Mbak anggi?
Padahal aku biasa saja menanggapi mbok iyem, sebab aku sudah terbiasa dengan hal itu. Bukan hanya mbok iyem yang sering membeda-bedakan ku dengan mbak anggi, bahkan tetangga, teman ayah dan ibu, bahkan saudara sendiri.
Mereka bilang mbak anggi lebih unggul segala nya di bandingkan dengan ku. Awalnya memang marah, tapi setelah di pikir-pikir memang benar begitu ada nya.
✉️ Bang bima
[Sal, lusa free ngga?]
[Free, kenapa bang?]
[Kita di undang di acara ulang tahun perusahaan, buat ngisi acara disana]
[Oke siap, nanti sherlok aja tempatnya]
[Nanti abang jemput]
[Kamu kok udah malem belum tidur?]
[Abang telpon boleh ngga?]
[Boleh bang]
Aku segera mematikan televisi dan bergegas ke kamar, tak berapa lama satu panggilan masuk dari bang Bima.
Bima Aryan, pemilik band yang dimana ada aku di dalamnya, juga pemilik cafe di dekat kampus tempat ku berkuliah dulu. Kami sangat dekat, mungkin bisa di bilang kami seperti sepasang kekasih, walaupun tidak ada yang menyatakan cinta tapi sepertinya kami tau dengan perasaan kami masing-masing. Sampai akhirnya aku harus menggantikan posisi mbak anggi. Sampai detik ini pun aku belum memberitahukan pernikahan ku.
Tok
Tok
Tok
"Dek, sudah tidur belum?"
Ceklek!
"Kenapa mas?"
"Bisa buatin mas nasi goreng, mas laper"
"Bisa mas, sebentar ya"
📞 Bang Bima
[Abang, aku tutup dulu telpon nya ya]
[Nanti kabarin lagi aja, assalamualaikum]
"Tunggu sebentar ya, aku buatin dulu"
Mas wisnu malah mengekori ku dari belakang, dia duduk di kursi meja makan sambil memainkan ponselnya. Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit, nasi goreng yang ku buat sudah selesai di masak, dan siap untuk di hidangankan.
"Selamat menikmati" ucap ku seraya menyodorkan sepiring nasi goreng dan segelas air putih.
"Terimakasih ya"
"Sama-sama mas, aku tinggal ke kamar ya"
"Jangan, duduk di sini saja, temani mas makan"
Sepertinya mas wisnu suka dengan nasi goreng buatan ku, piring di hadapan nya sampai bersih tak tersisa.
"Dek, kapan kita tidur satu kamar?" Tanya mas wisnu.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Aku sampai tersedak mendengar pertanyaan mas wisnu, apa maksud dari pertanyaan mas wisnu barusan? Apa mas wisnu secara tidak langsung meminta hak nya sebagai suami. Bukan nya tadi dia bilang jalani saja dulu, tapi belum ada satu jam ucapan nya sudah berbeda lagi.
"Memang itu harus ya mas?"
"Kita kan suami istri, memang seharusnya bukan tidur di kamar yang sama"
"Lalu mbak anggi bagaimana?"
"Anggi? Sekarang yang jadi istri mas itu kamu, bukan anggi, mas harap kamu coba buka hati buat mas, karna menurut mas pernikahan itu hanya satu kali seumur hidup"
"Tapi mas, a-ku ..."
"Ngga ada perasaan sama mas?"
"Maafin salma mas"
"Kenapa harus minta maaf, kamu ngga salah kok. Mungkin perkataan mas terdengar bohong, tapi perlu kamu ketahui kalau mas tulus"
"Mas-"
"Sudah malam, sana kembali ke kamar, dan terimakasih untuk nasi goreng nya"
"Iya mas sama-sama, kalo gitu aku ke kamar dulu"
.
.
.
.
.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WISNU
RomanceFollow dulu sebelum membaca, yang ngga suka skip aja! Chapter tidak urut. "Dia laki-laki baik, ibu sama ayah juga sudah mengenal keluarga nya" "Iya bu aku tahu, tapi kenapa harus mas wisnu?" "Memang kenapa dengan nak wisnu? Bukan nya kalian berdua...