32. Welcome home baby

6K 220 5
                                    

Tiga puluh hari yang sangat menguras tenaga dan pikiran. Akhirnya aku dan suamiku sampai di titik ini, titik dimana kami merasakan kebahagiaan yang amat sangat. Hari ini, siang ini, dengan penuh semangat, aku serta keluarga akan menyambut kepulangan anak kami tercinta.

Untuk pertama kalinya aku menggendong anak ku tanpa alat-alat medis menempel di tubuhnya. Ku kecup lembut seluruh wajahnya yang sangat menggemaskan. Begitu pun dengan mas Wisnu, ia juga tak mau kalah dengan ku.

"Terimakasih, sudah bertahan ya nak" lirih mas Wisnu kemudian beralih menatapku dalam.

Cup!

Bibir kami berdua saling bersentuhan sekilas. Airmata ku bahkan tak mau berhenti, Airmata bahagia. Sepertinya bayi kecil dalam gendongan ku pun merasakan kebahagian kedua orangtua nya, ia sampai tersenyum beberapa kali.

"Kita pulang sekarang?" Tanya mas Wisnu, kemudian aku mengangguk.

Setelah mengurus semua berkas yang di perlukan, akhirnya baby di perbolehkan di bawa pulang. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, bahkan senyum ku dan mas Wisnu tak pernah pudar.

Saat mobil kami memasuki halaman rumah, kami sudah di sambut oleh keluarga dan para sahabat kami. Hubungan mas Wisnu dan sahabat sahabat nya sudah kembali baik. Satu minggu sebelum kepulangan baby 'W' mas Wisnu mengajak ku untuk menemui sahabat nya satu persatu. Hanya satu yang belum bertemu, yaitu bang Bima, cukup sulit untuk menghubungi nya. Semua akses seakan tertutup.

"Sini sini biar bunda yang gendong" dengan penuh semangat bunda mengambil alih baby dari gendongan ku.

"Hati-hati bun" ucap mas Wisnu.

"Iya Nu" jawab bunda kemudian membawa baby ke dalam rumah.

"Ayo masuk" ajak mas Wisnu ke beberapa orang yang masih berdiri di depan rumah.

"Ayo masuk" ajak mas Wisnu ke beberapa orang yang masih berdiri di depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya allah ganteng banget cucu nenek" ucap ibu sambil mengelus pipi baby.

Ngomong ngomong soal panggilan, bunda dan ayah ingin di panggil oma-opa, sedangkan ayah dan ibu memilih di panggil kakek-nenek. Kalau Syera ingin di panggil onty saja katanya.

"Ini sih mirip Wisnu waktu bayi, ih gemes banget" bunda dan ibu terus mencolek pipi dan hidung nya.

"Mas, mbak, namanya siapa?" Tanya Syera.

"Tanya sama mas mu tuh" bahkan aku saja tak di beritahu oleh mas Wisnu.

"Bismillah...namanya WIRASENA MAALIQ DERMAWAN panggilan nya Maaliq" jawab mas Wisnu dengan senyuman sumeringah.

"Hallo baby Maaliq, keponakan onty yang paling ganteng" sapa Syera sambil mengelus tangan kecil Maaliq.

Oek...oek...oek...

Suara tangis Maaliq begitu nyaring terdengar, tidur nya terusik karena gangguan dari oma dan nenek nya yang tak mau berhenti mencolek hidung dan pipi nya.

MAS WISNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang