"Mas, masih pagi loh ini" ucap ku masih dengan mata terpejam.
"Ya udah kamu lanjut tidur aja, biar mas yang tuntaskan"
Jleb!
"Ngghh...mana bisa tidur lagi kalo begini mas"
"Sshhh...aahhhh...ini enak banget sayang"
"Cepetan masss, aku ngga enak sama bunda"
Mas Wisnu mempercepat gerakan nya, setelah menuntaskan hasrat nya pagi ini, mas Wisnu mengajak ku untuk mandi bersama.
"Gara-gara kamu nih mas, nyebelin" omel ku pada mas Wisnu.
Siapa yang ngga kesel coba, niatnya cuma mandi tapi mas Wisnu malah melanjutkan aktivitas enak-enak nya di kamar mandi. Jadilah kami berdua baru keluar dari kamar mandi sekitar pukul sembilan.
"Jangan ngomel mulu sayang, yuk turun, mas laper nih"
"Sebentar mas, ini rambut aku masih basah"
"Sini mas bantu keringkan"
Ku peluk pinggang mas Wisnu, ku kecup perut kotak kotak mas Wisnu satu persatu.
"Sayang, jangan mancing mancing ya" ucap mas Wisnu.
"Kamu ngga capek apa mas?"
"Untuk urusan itu mas ngga akan pernah capek, orang istri mas enak begini, mana boleh di lewatkan"
"Mas ihh, emang aku makanan apa"
"Kamu itu kayak makanan sayang, bawaannya pengen mas makan kamu terus"
Tok
Tok
Tok
"Wisnu, Salma, bangun nak udah siang" teriak bunda di balik pintu.
Ceklek!
"Udah bangun kok bun"
"Bumil mana?"
"Aku disini bun, maaf telat bangun" ucap ku sambil tersenyum malu.
"Gak apa-apa sayang, makan dulu yuk, bumil ngga boleh telat makan"
"Iya bunda"
Bunda menggandeng tangan ku, tanpa mempedulikan mas Wisnu. Saat turun aku melewati ayah yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi, aku menunduk malu karena kejadian kemarin sore.
"Yah, lagi ngapain?" Tanya mas Wisnu kemudian duduk di samping ayah.
"Main bola" jawab ayah tanpa ekspresi.
"Orang lagi nonton tv juga, ngaco nih ayah"
"Kalo udah tau kenapa nanya"
"Ayah kenapa sih sensi banget, bilangin bunda nih"
"Udah sana makan, ganggu ayah aja"
Mas Wisnu duduk bersebelahan dengan ku, sedangkan bunda sedang membuat camilan untuk ayah.
"Bun, ayah kenapa sih?" Tanya mas Wisnu penasaran.
"Biasa, tim kebanggaan nya kalah semalem" jawab bunda sambil melirik ayah yang masih cemberut.
"Pantesan, ternyata MU kalah" ucap mas Wisnu sambil tertawa mengejek.
"Syera kemana bun?" Tanya ku sambil melihat ke sekitar rumah.
"Syera lagi keluar, mau cari perlengkapan buat kuliah katanya"
"Sama siapa bun?" Tanya mas Wisnu.
"Sendiri, naik ojek online, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WISNU
RomanceFollow dulu sebelum membaca, yang ngga suka skip aja! Chapter tidak urut. "Dia laki-laki baik, ibu sama ayah juga sudah mengenal keluarga nya" "Iya bu aku tahu, tapi kenapa harus mas wisnu?" "Memang kenapa dengan nak wisnu? Bukan nya kalian berdua...