14. KERIBUTAN YANG TAK BERUJUNG

23.8K 433 15
                                    

✉️ Bang Bima

[Sal...]

[Sibuk ngga?]

[Aku lagi diluar, kenapa bang?]

[Bisa ketemu ngga?]

[Abang mau ngomong sesuatu]

[Hm...aku izin mas Wisnu dulu ya bang]

Aku dan mas Wisnu masih dalam perjalanan pulang ke rumah dari restoran, tempat tadi kami makan bareng sama ayah bunda. Bingung ngomong nya gimana sama mas Wisnu, ya sebenarnya aku sudah tau juga jawaban apa yang akan keluar dari mulut suami ku.

"Mas..."

"Hm...kenapa?" Mas Wisnu menoleh sebentar lalu fokus menyetir lagi.

"Bang Bima ngajak ketemuan, boleh ngga?"

Cciittttt....

Mas Wisnu menginjak pedal rem mendadak, untung saja di belakang ngga ada kendaraan, jalanan lumayan sepi karna mungkin telah masuk waktu maghrib.

"Astagfirullahhalazim mas, jantung ku rasanya mau copot" jelas aku sangat terkejut, jika saja aku tidak memakai seatbelt dapat di pastikan aku terlempar ke depan.

"Tadi kamu ngomong apa? Kenapa si Bima?" Tanya mas Wisnu sewot.

"Mas, kita hampir celaka lho, harusnya kamu tanya keadaan aku dulu"

"Dek, harus berapa kali mas bilang sama kamu sih, MAS NGGA SUKA KAMU MASIH BERHUBUNGAN SAMA LAKI-LAKI YANG NAMANYA BIMA!"

"Kamu kenapa mas? Kenapa jadi bentak bentak aku kayak gitu, aku nanya kamu baik-baik lho mas"

"Sini handphone nya!" Mas Wisnu mengambil paksa ponsel ku.

"Mas, denger dulu..." ucapan ku tak di gubris sama sekali.

📞 Bang Bima

[Hallo sal, gimana?]

[WOI BRENGSEK, GUE TUNGGU LO DI TEMPAT BIASA]

[SEKARANG!]

[Hahaha...]

[Wisnu wisnu, lo pikir gue takut]

[Lo ngga pernah berubah ya, selalu memakai kekerasan]

[NGGA USAH BANYAK BACOT LO ANJING]

[AWAS LO NGGA DATENG, GUE OBRAK ABRIK CAFE LO!]

[Kalo lo yang ngga dateng, Salma jadi milik gue!]

[OKE]

*Deg

Apa katanya tadi?

Gue di jadiin jaminan mereka berdua?

Gila! Mereka ngga waras.

Kembali melajukan mobilnya, sampai di depan rumah aku di suruh turun dari mobil. Tanpa berkata apa-apa mas Wisnu pergi begitu saja meninggalkan ku.

MAS WISNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang